Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK: Produsen Bahas Pembatasan Produksi, WTI Tanduk Pasar

Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman September menguat US$1,43 atau 3,15 ke posisi US$48,22 per barel di New York Mercantile Exchange, tertinggi sejak 1 Juli.
Harga minyak melejit./.Bloomberg
Harga minyak melejit./.Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA- Minyak mentah memasuki pasar bullish menyusul spekulasi bahwa produsen minyak utama akan membahas pembatasan output serta persediaan minyak mentah dan bensin AS menurun.

Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman September menguat US$1,43 atau 3,06% ke posisi US$48,22 per barel di New York Mercantile Exchange, tertinggi sejak 1 Juli.

Sementara itu, minyak Brent untuk kontrak Oktober menguat US$1,04 atau 2,09% ke level US$50,89 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.

Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan bahwa negaranya membuka kesempatan untuk membahas pembekuan output setelah Menteri Energi Saudi Arabia Khalid Al-Falih mengatakan pembicaraan informal bulan depan akan membahas tindakan untuk menstabilkan pasar. Usulan pembatasan produksi sebelumnya diusulkan pada bulan Februari tetapi pertemuan pada bulan April berakhir tanpa kesepakatan.

"Seluruh reli ini telah didasarkan pada rencana OPEC yang cukup efektif," kata Bill O'Grady, kepala analis pasar di Confluence Investment Management seperti yang dikutip Blomberg.

"Saudi sepertinya mengirimkan sinyal bahwa level US$40 untuk WTI mungkin akan menjadi batas bawah."

Sementara itu, Badan Administrasi Energi AS menyatakan pada Rabu bahwa stok minyak mentah AS turun 2,5 juta barel pekan lalu ke 521,1 juta barel, di bawah perkiraan median dalam survei Bloomberg yang memperkirakan peningkatan sebesar 950.000 barel.

Mantan presiden OPEC Chakib Khelil mengatakan Arab Saudi, Iran, Irak dan Rusia memproduksi minyak mendekatai kapasitas maksimum. Khelil memimpin OPEC pada tahun 2008, di mana organisasi tersebut terakhir kali memangkas output.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper