Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NILAI TUKAR RUPIAH: Bersama Mata Uang Asean Terseret ke Zona Merah

Rupiah berakhir terdepresiasi 43 poin atau 0,33% di level Rp13.163 per dolar AS setelah diperdagangkan pada kisaran Rp13.110 Rp13.194 per dolar AS.
Mata uang Asean kompak merah./.Bisnis
Mata uang Asean kompak merah./.Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA— Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Jumat (19/8/2016).

Rupiah berakhir terdepresiasi 43 poin atau 0,33% di level Rp13.163 per dolar AS setelah diperdagangkan pada kisaran  Rp13.110 – Rp13.194 per dolar AS.

Pagi tadi, rupiah sempat dibuka menguat tipis 3 poin atau 0,02% di Rp13.163 per dolar AS. Namun , rupiah kemudian berbalik melemah dan terus tertekan di zona merah hingga akhir perdagangan.

Pelemahan rupiah ini sejalan dengan pergerakan nilai tukar di Asia yang hampir seluruhnya melemah menyusul menguatnya indeks dolar AS yang dipicu naiknya ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS pasca pidato pejabat the Fed hari ini.

Seperti dilansir Bloomberg hari ini, Ketua The Fed wilayah San Francisco John Williams kemarin menyatakan terbukanya kemungkinan penaikan tingkat suku bunga secara bertahap, terutama dalam waktu yang lebih cepat.

Dia menyatakan bahwa perekonomian AS cukup kuat untuk menjamin penaikan suku bunga secepatnya seraya memperingatkan bahwa penantian yang terlalu lama berisiko menimbulkan inflasi yang tinggi atau gelembung aset (asset bubbles).

Indeks dolar AS terpantau menguat 0,35% atau 0,33 poin ke level 94,49 pada pukul 15.55 WIB

Pergerakan indeks dolar sebelumnya telah melemah lima hari berturut-turut seiring semakin mengecilnya kemungkinan penaikan suku bunga The Fed pasca rilis risalah rapat bank sentral AS belum lama ini yang menunjukkan keinginan beragam dari para pembuat kebijakan.

Dolar Singapura terpantau melemah 0,53%, ringgit Malaysia melemah 0,59%, baht Thailand menguat 0,26%, sedangkan peso Filipina melemah 0,30%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper