Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Medan Targetkan 'Dekati' 6 Perusahaan di Sumut untuk IPO

Pusat Informasi Go Public Bursa Efek Indonesia Medan menargetkan mampu 'mendekati' minimal enam perusahaan di Sumatra Utara agar tertarik melakukan initial public offering (IPO) sepanjang tahun ini.
Bursa Efek Indonesia/Reuters-Beawiharta
Bursa Efek Indonesia/Reuters-Beawiharta

Bisnis.com, MEDAN - Pusat Informasi Go Public Bursa Efek Indonesia Medan menargetkan mampu 'mendekati' minimal enam perusahaan di Sumatra Utara agar tertarik melakukan initial public offering (IPO) sepanjang tahun ini.

Adapun, PIGP BEI Medan memastikan sudah ada satu perusahaan manufaktur yang siap melantai di bursa pada akhir tahun ini.

Kepala PIGP BEI Medan Pintor Nasution mengatakan potensi perusahaan-perusahaan di Sumut melakukan IPO cukup besar. Pun, Sumut memiliki potensi peningkatan investor pasar modal yang sama besarnya.

Hingga saat ini baru lima perusahaan yang go public dari Sumut yakni PT Bank Sumut untuk obligasi, PT Bank Mestika Dharma Tbk., PT Atmindo Tbk., PT Toba Pulp Lestari Tbk., dan PT PP London Sumatra Tbk.

"Dengan perubahan arah menjadi PIGP, kami akan lebih fokus untuk mencari emiten baru yakni 80%, dan 20% untuk mencari investor baru. Dulu, sebaliknya. Medan menjadi salah satu kota percontohan perubahan ini selain Surabaya, Semarang, Bandung, dan Jakarta. Kami siap menjembatani perusahaan yang tertarik IPO," papar Pintor, Senin (18/8/2016).

Lebih lanjut, dia memerinci sepanjang bulan lalu pihaknya telah melakukan pertemuan perdana dengan lima perusahaan. Adapun, Pintor menilai sebanyak tiga perusahaan berpotensi untuk IPO dan menyatakan tertarik, sedangkan dua perusahaan lainnya mengaku masih membutuhkan konsolidasi.

"Untuk yang akan IPO, perusahaannya di Tanjung Morawa. Mereka tertarik karena melihat Atmindo. Bagi perusahaan yang tertarik, sekarang tidak perlu jauh-jauh ke Jakarta lagi. Di Medan kami siapkan semua. Kalau yang sudah menyiapkan persyaratannya, proses bisa 3 bulan. Kalau belum, paling cepat 6 bulan. Kami juga sudah bekerja sama dengan underwriter di Medan. Paling tidak perusahaan di Sumut tertarik dikenalkan dengan underwriter," tambahnya.

Pintor menjelaskan hambatan utama perusahaan di Sumut enggan go public adalah persoalan pajak, dan direksi yang belum sepakat.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatra bagian Utara Ahmad Soekro menyebutkan, peningkatan jumlah emiten asal Sumut dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Apalagi, pada semester I/2016, pertumbuhan ekonomi Sumut 5,34% atau di atas rerata nasional. Dia meminta PIGP BEI Medan agresif melakukan sosialisasi dan berkoordinasi dengan Forum Koordinasi Industri Jasa Keuangan.

"Sosialisasi harus intensif untuk dapat emiten baru. Selain menggunakan pendekatan massal juga personal. Saat ini jumlah emiten di Indonesia baru 531, kalah jauh dengan negara-negara lain di Asia, seperti Singapura dan Malaysia," pungkas Ahmad.

Berdasarkan data PIGP BEI Medan, hingga Juli 2016, Single Investor Identification (SID) di Sumut mencapai 20.697 dan jumlah sub rekening efek 25.690.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper