Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDEKS BEI SEPEKAN: Anjlok di Akhir, Sri Mulyani Bikin IHSG Meroket Sebulan

Meski Indeks harga saham gabungan (IHSG) akhir pekan anjlok terseret saham HMSP dan TLKM, selama sepekan dan sepanjang bulan ini, Indeks masih meroket akibat masuknya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan dalam reshuffle kabinet.
Seorang karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta./Antara
Seorang karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Meski Indeks harga saham gabungan (IHSG) akhir pekan anjlok terseret saham HMSP dan TLKM, selama sepekan dan sepanjang bulan ini, Indeks masih meroket akibat dampak dari masuknya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan dalam reshuffle kabinet.

Dari data Bloomberg, pada perdagangan Jumat (29/7/2016), IHSG ditutup anjlok 1,57% sebesar 83,21 poin ke level 5.215,99. Sepanjang akhir pekan, level tertinggi IHSG berada pada level 5.334,12 dan terendah 5.215,99.

Koreksi IHSG pada perdagangan Jumat (29/7), terjadi pada akhir transaksi yang amblas 1,06% dari 5.271,73 menjadi 5.215,99. Namun, IHSG tercatat masih menguat 0,36% sebesar 18,74 poin sepekan ini dari 5.197,25.

Bahkan, IHSG tercatat menguat 3,97% selama Juli 2016 sebesar 119,34 poin. Akan tetapi, penguatan itu lebih rendah dari lonjakan pada bulan sebelumnya sebesar 4,58% sebesar 219,77 poin.

Analis PT Bahana Securities Muhammad Wafi menjelaskan fenomena transaksi di akhir perdagangan bukanlah hal baru di lantai bursa. Hal itu terutama dilakukan oleh investor institusi, baik domestik maupun asing.

Komposisi IHSG yang dapat digerakkan oleh sejumlah saham raksasa itu tentu berakibat pada penguatan ataupun pelemahan Indeks. Meski begitu, akhir pekan investor asing justru membukukan aksi beli bersih senilai Rp1,5 triliun dengan net buy di pasar reguler sebesar Rp7 triliun.

Pekan ini, investor asing memborong saham dengan pembelian Rp20,4 triliun dengan net buy Rp3,22 triliun. Capaian itu membuat net buy sejak awal tahun semakin tebal menjadi Rp24,87 triliun.

Sepanjang pekan ini, pergerakan IHSG dipengaruhi oleh laporan keuangan emiten, komposisi emiten LQ-45 baru, reshuffle kabinet, keputusan penundaan penaikkan suku bunga Fed Fund Rate oleh Federal Reserve, dan stimulus Bank of Japan.

Masuknya Sri Mulyani Indrawati sebagai menteri keuangan dalam reshuffle kabinet juga menadi sorotan besar pelaku pasar. "Pekan depan, kelihatanya kecenderungan net buy akan berlanjut, indeks masih akan naik," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper