Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA SEMESTER I: Kalbe Farma (KLBF) Torehkan Pertumbuhan Laba Bersih 9,6%

Emiten farmasi, PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 9,6% sepanjang semester I/2016.
Aktivitas di pabrik Kalbe Farma di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat/Reuters-Enny Nuraheni
Aktivitas di pabrik Kalbe Farma di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat/Reuters-Enny Nuraheni

Bisnis.com, JAKARTA— Emiten farmasi, PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 9,6% sepanjang semester I/2016.

Berdasarkan laporan keuangan semester I/2016 yang dipublikasikan Jumat (29/7/2016) pendapatan perseroan mencapai Rp9,56  triliun atau tumbuh 9,6% dibandingkan Rp8,72 triliun pada periode yang sama tahun 2015.

Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Kalbe Vidjongtius mengatakan sejalan dengan membaiknya kondisi ekonomi Indonesia disertai dengan meningkatnya daya beli konsumen di semester I/2016, perseroan menunjukkan pemulihan pertumbuhan penjualan bertahap dan marjin yang stabil.

Pertumbuhan penjualan terutama didukung oleh meningkatnya pertumbuhan permintaan secara umum, sementara kenaikan harga hanya dilakukan untuk beberapa produk tertentu. Laba kotor tumbuh sebesar 8,5% mencapai Rp4,66 triliun. Rasio laba kotor terhadap penjualan menurun menjadi 48,8% dari 49,3% pada semester pertama tahun lalu.

Hal ini terutama disebabkan oleh pelemahan nilai tukar rupiah dibandingkan tahun 2015 dan perubahan bauran bisnis Perseroan. Untuk mempertahankan marjin, perseroan berupaya melakukan strategi pengelolaan portofolio produk dan kebijakan harga.

Sementara itu, laba bersih tumbuh sebesar 7,8% mencapai Rp1,15 triliun dari Rp1,06 triliun pada semester I/2015.

Pertumbuhan laba bersih terutama disebabkan oleh meningkatnya pendapatan operasional serta penghasilan bunga yang lebih baik. Dengan mempertimbangkan situasi makro ekonomi, serta kondisi kompetisi, Perseroan mempertahankan target pertumbuhan penjualan bersih sebesar 8% - 10% dengan proyeksi pertumbuhan laba bersih pada kisaran yang sama.

Perseroan juga mempersiapkan anggaran belanja modal sebesar Rp1 triliun – Rp1,5 triliun yang akan digunakan untuk perluasan kapasitas produksi dan distribusi. Rasio pembagian dividen tetap berkisar pada rasio 40% - 50%, dengan memperhatikan ketersediaan dana dan kebutuhan pendanaan internal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper