Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Tak Positif, Astra International Patok Target Konservatif

PT Astra International Tbk. pada paruh pertama tahun ini mengalami penurunan pendapatan dan laba bersih masing-masing 5% dan 12% jika dibandingkan dengan semester I/2015. Pihak perseroan tak yakin akan menorehkan pertumbuhan kinerja keuangan pada 2016

Bisnis.com, JAKARTA—PT Astra International Tbk. pada paruh pertama tahun ini mengalami penurunan pendapatan dan laba bersih masing-masing 5% dan 12% jika dibandingkan dengan semester I/2015. Pihak perseroan tak yakin akan menorehkan pertumbuhan kinerja keuangan pada 2016.

Mengutip laporan keuangan perseroan bersandi ASII tersebut pada semester I/2016, secara konsolidasian pendapatan bersih yang dibukukan mencapai Rp88,2 triliun, dengan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp7,11 triliun.

Pada periode yang sama tahun lalu pendapatan bersih perseroan mencapai Rp92,5 triliun dengan laba bersih Rp8,05 triliun.

Tira Ardianti, Head of Investor Relations ASII mengatakan, tahun ini kondisi ekonomi masih penuh tantangan.

Menurutnya, meski pemerintah sudah mengeluarkan berbagai macam stimulus untuk memutar kencang roda ekonomi, hasilnya secara signifikan belum bisa dirasakan tahun ini khususnya di sektor rill yang memang menjadi tulang punggung bisnis ASII.

“Daya beli belum terlalu tumbuh, jika kami bisa menyamai kinerja tahun lalu itu sudah sangat baik namun untuk tumbuh sepertinya baru tahun depan. Kami konservatif karena tahun ini kondisi ekonomi masih menantang,” katanya kepada Bisnis, Kamis (28/7).

Sebagai gambaran, pada tahun lalu pendapatan bersih ASII mencapai Rp184,19 triliun dengan laba bersih Rp14,46 triliun. Tira menambahkan, pada paruh kedua tahun ini pihaknya berharap pemerintah dapat lebih mencairkan anggaran belanja di sektor pembangunan infrastruktur.

Hal itu diharapkan bisa lebih memacu sektor rill di tataran bawah. Di sisi lain, dia pun berharap pemerintah dapat menciptakan suasana ekonomi yang membuat masyarakat memiliki sentiment positif untuk melakukan konsumsi.

Adapun jika dirinci per lini bisnis, ASII memang belum secara resmi  merilis masing-masing pendapatan bersih per unit usaha. Namun, perseroan sudah mempublikasikan laba dari masing-masing unit usaha.

Unit usaha otomotif sebagai bisnis utama membukukan laba Rp3,86 triliun pada semester I/2016. Jumlah itu naik sekitar 13% dari capaian pada kurun waktu yang sama tahun lalu sebesar Rp3,42 triliun. Lini usaha jasa keuangan pada enam bulan pertama tahun ini mencatatkan laba bersih Rp1,25 triliun, turun sekitar 40% dari Rp2,08 triliun.

Lini bisnis alat berat dan pertambangan mengalami penurunan laba bersih paling tajam yaitu mencapai 45% dari Rp2,04 triliun pada semester pertama tahun lalu menjadi Rp1,12 triliun. Adapun lini bisnis agribisnis mencatatkan laba bersih Rp631 miliar pada periode Januari-Juni 2016.

Jumlah itu naik sekitar 78% jika dibandingkan dengan capaian pada kurun waktu yang sama tahun lalu sebesar Rp354 miliar. Adapun unit usaha Infrastruktur, logisti dan lainnya mencatatkan laba bersih Rp174 miliar sepanjang smester I/2016, naik 156% dari tahun lalu sebesar Rp68 miliar.

Di sektor teknologi informasi laba bersih ASIII pada semester I/2016 Rp73 miliar, turun sekitar 3% dari tahun lalu Rp75 miliar.

Presiden Direktur ASII Prijono Sugiarto dalam keterangan resminya mengatakan, tantangan pada semester pertama tahun berasal dari pelemahan harga komoditas dan permintaan terhadap alat berat. Selain itu, penurunan volume bisnis kontraktor pertambangan dan peningkatan kredit bermasalah di Permata Bank masih akan dirasakan hingga akhir tahun.

“Kendati demikian, kami berharap kinerja dari bisnis pembiayaan konsumen dan otomotif masih solid,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper