Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA AS: Investor Wait and See Jelang Rapat The Fed, Indeks S&P 500 Naik Tipis

Indeks Standard & Poors menguat tipis 0,03% atau 0,70 poin ke 2.169,18 pada penutupan perdagangan. Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average melemah 0,1% atau 19,31 poin ke 18.473,75.
Ilustrasi/Bloomberg
Ilustrasi/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham AS bergerak tipis pada perdagangan kemarin karena investor menunggu kebijakan Federal Reserve pada pertemuan yang direncanakan hari ini.

Indeks Standard & Poor’s menguat tipis 0,03% atau 0,70 poin ke 2.169,18 pada penutupan perdagangan. Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average melemah 0,1% atau 19,31 poin ke 18.473,75.

Hark Heppenstall dari Penn Mutual Asset Managemetn memperkirakan pasar saham tidak akan menguat tinggi lagi dalam waktu dekat

"Sulit bagi indeks untuk menguat dari titik ini,” katanya seperti yang dikutip dari Bloomberg.

Reli yang mendorong indeks S&P 500 naik selama empat minggu berturut-turut telah goyah menyusul dimulainya rapat the Fed, dengan ekonom memperkirakan bank sentral akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan bulan ini.

Kemarin, data pemerintah AS menunjukkan tingkat kepercayaan konsumen turun di bawah perkiraan, sementara penjualan rumah baru naik pada bulan Juni ke level tertinggi dalam lebih dari delapan tahun terakhir. Harga rumah di 20 kota di AS naik di bawah proyeksi pada bulan Mei dari tahun sebelumnya.

Pada perdagangan Selasa, lima dari10 sektor indeks S&P 500 bergerak melemah, dipimpin oleh sektor telekomunikasi telepon dan utilitas yang jatuh masing-masing 1,5%.

Saham Verizon Communications Inc merosot 1,9% setelah membukukan peningkatan pelanggan nirkabel yang meleset dari perkiraan analis. 3M Co melemah 1,1%.

Sementara itu, saham McDonald turun 4,5% setelah melaporkan pertumbuhan penjualan yang meleset dari perkiraan analis, di tengah kekhawatiran bahwa industri makanan cepat saji AS sedang menuju ke arah resesi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper