Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Pernah Tembus 5.523. Bagaimana Akhir 2016? Ini Analisisnya

Kalangan analis saham tak meragukan kemampuan indeks harga saham gabungan (IHSG) akan menembus 5.500 hingga akhir tahun. Sebab, pada tahun lalu indeks pernah melewati level tersebut.
Ilustrasi/Bisnis Abdullah Azzam
Ilustrasi/Bisnis Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA--Kalangan analis saham tak meragukan kemampuan indeks harga saham gabungan (IHSG) akan menembus 5.500 hingga akhir tahun. Sebab, pada tahun lalu indeks pernah melewati level tersebut.

Analis Teknik PT Danareksa Lucky Bayu Purnomo menilai level IHSG tertinggi bakal ada di 5.500 hingga akhir tahun ini. IHSG sempat menembus level 5.523 yakni pada saat terpilihnya Presiden RI ke-7 yakni Joko Widodo menyambangi Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Angka 5.500 sudah pernah diuji oleh indeks. Karena angka tertinggi itu pernah dicapai sebelum Jokowi menaikkan harga bensin," ungkap Lucky, Kamis (21/7/2016).

Awalnya Danareksa memasang target IHSG di level 5.000 dan direvisi menjadi 5.321-5.500 sampai  akhir tahun. Dia tidak berani mamatok target 6.000 karena sentimen belum memadai.

Lucky menilai ada beberapa hal  yang harus diperhatikan untuk menjaga angka IHSG tetap tinggi seperti nilai tukar rupiah, kebijakan moneter dan aktivitas ekspor impor.

Dari sisi fundamantal, katanya, pertumbuhan ekonomi semester I/2016 tercatat 4,92%. Menurutnya, pemerintah jangan terlalu cepat puas karena peningkatan PDB dari 4,71% pada kuartal I/2016 dibanding kuartal  II/2016, masih lebih rendah dibanding pemerintah  sebelumnya.

Selain itu, hal lain yang menguji laju IHSG adalah BI 7-day reserve repo rate dan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate). Dia menuturkan kebijakan moneter sangat mempengaruhi IHSG dan kebijakan pengampunan dana repatriasi. Pada perdagangan hari ini, Kamis (21/7/2016), IHSG ditutup melemah 0,49% menjadi 5.216.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper