Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA EMAS: Sampai Akhir Pekan, Diprediksi Bergerak US$1.300-US$1.332

Harga emas sampai pekan ini diprediksi bergerak di area US$1.300-US$1.332 per troy ounce.nn
Harga emas sampai pekan ini diprediksi bergerak di area US$1.300-US$1.332 per troy ounce./Bisnis
Harga emas sampai pekan ini diprediksi bergerak di area US$1.300-US$1.332 per troy ounce./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas sampai pekan ini diprediksi bergerak di area US$1.300-US$1.332 per troy ounce.

Pada perdagangan Kamis (21/7) pukul 18:31 WIB harga emas Gold Spot naik 4,41 poin atau 0,34% menuju US$1.320,47 per troy ounce, setelah sebelumnya terkoreksi 1,2%.

Deddy Yusuf Siregar, Research and Analyst Asia Tradepoint Futures, menuturkan ada dua faktor yang menguatkan emas, yakni pernyataan Bank of Japan yang batal menjalankan strategi helicopter money, dan proyeksi suku bunga The Fed.

JP Morgan yang mengatakan suku bunga The Fed bakal bertahan hingga 2018. Menurut Morgan, pertumbuhan ekonomi AS hingga 2017 masih di bawah 2% atau hanya meningkat 1,5%.

Pada Kamis (21/7) malam, Paman Sam juga akan merilis data klaim pengangguran di dalam negeri. Berdasarkan sejumlah prediksi angka klaim akan meningkat menjadi 271.000 dari sebelumnya 252.000.

"Faktor-faktor ini menjadi katalis positif bagi emas. Namun, ada kemungkinan ekspansi harga emas tertahan atau melemah setelah rilis data," tuturnya kepada Bisnis.com, Kamis (21/7/2016).

Dalam kondisi global yang masih diliputi kecemasan, sambung Deddy, pasar akan merespon setiap isu atau rilis data ekonomi secara berlebihan. Oleh karena itu, investor perlu melihat potensi dalam jangka panjang.

Menurutnya, harga emas tetap berpeluang menuju puncak tertinggi pada kuartal III/2016. Sentimen yang menjadi faktor utama ialah langkah perilaku The Fed terhadap suku bunga.

Dari sisi teknikal, selama batu kuning berulir di atas US$1.300, maka peluang mencapai US$1.400 masih terbuka. Adapun rentang harga sampai pekan ini berkisar US$1.300-US$1.332 per troy ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper