Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas dan Yen Naik Kembali Didorong Pernyatan BOJ

Pernyataan Gubernur Bank of Japan yang urung menyalurkan helicopter money memicu kekecewaan pasar sekaligus meningkatkan pembelian aset haven seperti emas dan yen. Harga keduanya pun sontak menghijau.
Harga emas berjangka naik di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange./Antara
Harga emas berjangka naik di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange./Antara

Bisnis.com, JAKARTA--Pernyataan Gubernur Bank of Japan yang urung menyalurkan helicopter money memicu kekecewaan pasar sekaligus meningkatkan pembelian aset haven seperti emas dan yen. Harga keduanya pun sontak menghijau.

Pada perdagangan Kamis (21/7) pukul 18:31 WIB harga emas Gold Spot naik 4,41 poin atau 0,34% menuju US$1.320,47 per troy ounce, setelah sebelumnya terkoreksi 1,2%.

Adapun harga yen terhadap dolar (JPY-USD) pada waktu yang sama meningkat 0,62% menuju 106,225 per dolar AS. Hari sebelumnya, harga JPY-USD mencapai level terendah dalam sebulan terakhir.

Putu Agus Pransuamitra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, menuturkan pernyataan Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda perihal tidak adanya kemungkinan penyaluran helicopter money membuat pasar kecewa. Sebelumnya, strategi ini sempat menyeruak agar perekonomian Jepang dan global berjalan lebih gesit.

"Pasar merespon kuat adanya helicopter money menjelang rapat BOJ minggu depan. Setelah ada pernyataan Gubernur BOJ, pasar kembali beralih ke aset haven," tuturnya saat dihubungi Bisnis.com, Kamis (21/7/2016).

Helicopter money adalah langkah bank sentral menyalurkan dana langsung kepada konsumen. Hal ini bertujuan meningkatkan belanja masyarakat untuk memacu pertumbuhan ekonomi.

Sentimen tersebut berhasil melemahkan nilai yen dalam dua minggu terakhir sesuai keinginan pemerintah dan bank sentral. Alasannya, penguatan yen berimbas buruk bagi ekspor negeri dan menjauhkan target inflasi 2016 sebesar.

Meskipun tidak menjalankan strategi helicopter money, BOJ diperkirakan masih akan menyalurkan dana stimulus sebesar 20 triliun yen atau US$187 miliar sebagai hasil rapat yang berlangsung Kamis-Jumat (28-29/7).

Adapun dalam sisa pekan ini, lanjut Putu, pasar masih mewaspadai rilis kebijakan moneter yang dirilis European Central Bank (ECB) pada Kamis (21/7) malam WIB. Menurutnya, rentang harga emas sampai akhir minggu ini adalah US$1.305-US$1.345 per troy ounce, sedangkan yen berpeluang kembali menguat ke 104 per dolar AS.

Minggu depan, harga emas diprediksi bergerak di rentang US$1.280-US$1.305, sedangkan yen 102,7-109 per dolar AS. Sentimen utama yang memengaruhi harga adalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada Rabu-Kamis (27-28/7).

"Rentang harga masih cukup lebar pekan depan, karena tergantung hasil FOMC. Pasar akan melihat dulu hasil FOMC, seperti proyeksi kenaikan suku bunga The Fed," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper