Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah melemah setelah data pemerintah yang menunjukkan persediaan bahan bakar AS secara tak terduga meningkat, yang menambah kekhawatiran kelebihan pasokan.
Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Agustus turun US$2,05 atau 4,4% ke level US$44,75 per barel di New York Mercantile Exchange, dengan total volume yang diperdagangkan 43% lebih tinggi dari rata-rata 100 hari terakhir.
Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman September turun US$2,21 atau 4,6% ke US$46,26 per barel di ICE Futures Europe exchange.
Data Badan Administrasi Energi AS yang dirilis Rabu menunjukkan stok bensin meningkat 1,21 juta barel pekan lalu. Analis yang disurvei oleh Bloomberg sebelumnya memperkirakan penurunan 1 juta barel.
Sementara itu, permintaan bahan bakar menurun 0,9% ke 9,67 juta barel per hari per 8 Juli, dengan produksi mencapai 10,2 juta barel per hari. Hal ini berarti permintaan bahan bakar lebih rendah dari produksi, yang dapat berujung pada peningkatan stok.
"Data cadangan minyak mengendalikan pasar," kata Chip Hodge, senior managing director John Hancock kepada Bloomberg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
