Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Jumat (1/7/2016) Diprediksi Bergerak di 4.980-5.055

Lanjar Nafi, analis Reliance Securities, mengatakan IHSG kembali break out resistance level secara teknikal dengan pergerakan stochastic yang masuk pada area jenuh beli dan Indikator RSI pun terlihat sedikit tertekan pada osillator overbought.
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/4)./Antara-Sigid Kurniawan
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/4)./Antara-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada Jumat (1/7/2016) diprediksi bergerak di rentang 4.980-5.055.

Lanjar Nafi, analis Reliance Securities, mengatakan IHSG kembali break out resistance level secara teknikal dengan pergerakan stochastic yang masuk pada area jenuh beli dan Indikator RSI pun terlihat sedikit tertekan pada osillator overbought.

IHSG rawan terjadi koreksi melihat pergerakan yang signifikan pada pekan ini. Meski begitu, bila menggunakan golden ratio dari retracement fibonacci IHSG masih memiliki target terdekat pada level 5.055 tepat pada 161,8% golden ratio.

"Sehingga diperkirakan IHSG masih akan mencoba menguat terbatas dengan kisaran pergerakan 4.980-5.055," kata Lanjar dalam riset yang terbit pada Kamis (30/6/2016).

Bursa Eropa sedikit berubah pada akhir pekan dengan harga minyak dan obligasi pemerintah yang terkoreksi akibat kehati-hatian pada pasar keuangan di Inggris yang masih belum mereda setelah pemungutan suara pekan lalu.

Upaya bank sentral untuk menahan dampak dari keputusan Brexit membantu ekuitas global masih teruji.

Sentimen selanjutnya akan diwarnai oleh data awal bulan seperti data aktifitas sektor manufaktur di China, jepang, Eropa dan AS.

Penjualan mobil dan indeks kepercayaan konsumen di Jepang.

Pada perdagangan Kamis (30/6/2016) IHSG tutup di atas level pisikologis dengan penguatan 0,73% ke level 5.016,65 dengan volume cukup tinggi.

Investor asing melanjutkan aksi beli dan kembali mencapai rekor tertinggi tahun ini dengan net buy Rp1,74 triliun dengan total capital inflow pada Juni 2016 sebesar Rp9,6 triliun yang merupakan rekor tertinggi sejak 15 bulan terakhir.

"Investor asing terlihat sangat optimis menyambut langkah kebijakan pemerintah guna menumbuhkan kembali pertumbuhan sektor keuangan dan properti," ucap Lanjar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper