Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TAX AMNESTY DISAHKAN: IHSG & Rupiah Melambung, Saham Ini Bakal Diuntungkan

Lantai bursa euphoria, Indeks harga saham gabungan meroket, dan rupiah melejit tertinggi di Asia. Saham apa saja yang bakal diuntungkan oleh pengesahan Tax Amnesty?
Pengunjung mengamati pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di salah satu kantor sekuritas di Jakarta, Senin (18/04)./JIBI-Endang Muchtar
Pengunjung mengamati pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di salah satu kantor sekuritas di Jakarta, Senin (18/04)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Lantai bursa euforia. Indeks harga saham gabungan meroket, dan rupiah melejit tertinggi di Asia. Saham apa saja yang bakal diuntungkan oleh pengesahan Tax Amnesty?

Pengesahan Undang-Undang Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) diproyeksi bakal mendorong sektor properti dan mengerek IHSG melambung. Sentimen negatif hengkangnya Inggris dari Uni Eropa (British Exit/Brexit) mampu ditepis secara langsung.

Franky Riyandi Rivan, Research Analyst PT KDB Daewoo Securities Indonesia, menilai sentimen negatif Brexit langsung sirna lantaran hanya berpengaruh minim bagi Indonesia. Pengesahan UU Tax Amnesty oleh DPR dinilai lebih berdampak langsung pada sistem moneter Tanah Air.

"Tax Amnesty jalurnya jelas, langsung ke sistem moneter Indonesia. Dampak ke perusahaan dan saham properti akan langsung," katanya saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (28/6/2016).

Penutupan perdagangan Selasa (28/6/2016), saham sektor properti, real estate dan konstruksi bangunan, terkoreksi 0,68%. Lonjakan justru terjadi pada saham sektor aneka industri hingga 4,38%.

IHSG ditutup menguat 0,95% sebesar 46,12 poin ke level 4.882,17 dengan kapitalisasi pasar Rp5.240 triliun. Di Asia, lonjakan IHSG dikalahkan oleh bursa Shenzhen China 1,22% dan FTSE Strait Times Singapura 0,98%.

Investor asing mencatatkan aksi beli bersih Rp691,14 miliar mempertebal capaian net buy sepanjang tahun berjalan menjadi Rp9,55 triliun. Guyuran transaksi investor asing mencapai Rp307 triliun year-to-date.

Franky menilai, emiten properti yang bakal diuntungkan dengan pengesahan UU Tax Amnesty adalah PT Sumarecon Agung Tbk. (SMRA), PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE), dan PT Ciputra Surya Tbk. (CTRS). Alasannya, ketiga emiten itu memiliki eksposure yang tinggi terhadap penjualan properti dibandingkan dengan recurring income.

Dampak positif terhadap penjualan properti secara langsung dinilai bakal besar seiring dengan penerbitan reksadana pendapatan tetap (RDPT) dan dana investasi real estate (DIRE). Kedua instrumen investasi itu diperkirakan bakal menampung dana repatriasi dari pengampunan pajak.

"Belum lagi suku bunga turun, kalau ada dana masuk, tidak mungkin ke time deposit," tuturnya.

Dampak positif terbesar diproyeksi akan menguntungkan CTRS sebagai emiten pemilik eksposure yang besar terhadap penjualan properti langsung. Pemilik modal diproyeksi akan memburu properti komersial dan residensial menengah atas.

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo secara terpisah menilai pengesahan UU Tax Amnesty diproyeksi akan membuat dana dari luar negeri masuk ke Indonesia. Pemerintah akan mengantongi pajak demi menutup defisit APBN.

"Manfaatnya untuk pasar modal akan besar. Untuk membeli reksadana, untuk membeli surat utang BUMN, akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi," katanya.

Pengesahan UU Tax Amnesty diproyeksi akan membuat IHSG menembus level resistance tertinggi tahun ini 4.925. Diperkirakan, IHSG tengah berjalan menuju level 5.000-5.200 dalam jangka pendek.

Sementara itu, kurs rupiah melonjak tertinggi di kawasan Asia dengan kenaikan 1,23% ke level Rp13.188 per dolar AS. Penguatan rupiah juga terjadi di kurs tengah Bank Indonesia sebesar 1,77% ke level Rp13.256 per dolar AS.

Satrio memerkirakan, pengesahan UU Tax Amnesty bakal membuat nilai tukar rupiah terus menguat. Dana repatriasi diperkirakan akan dimanfaatkan untuk membeli aset berdenominasi rupiah.

"Rupiah akan berada di bawah level psikologis Rp13.000 per dolar AS atau Rp12.800 per dolar AS," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper