Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENGESAHAN RUU TAX AMNESTY: Rupiah Menguat, IHSG Memimpin Kenaikan di Asia

Kinerja mata uang rupiah bergerak menuju penguatan terbesar dalam seminggu dan indeks harga saham gabungan (IHSG) memimpin kenaikan di antara bursa saham Asia lainnya seiring berjalannya proses pengesahan RUU tax amnesty demi mendorong pendapatan pemerintah.
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) terlihat dari kaca mata karyawan saat di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Selasa (18/8). / Bisnis Abdullah Azzam
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) terlihat dari kaca mata karyawan saat di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Selasa (18/8). / Bisnis Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja mata uang rupiah bergerak menuju penguatan tertinggi dalam seminggu dan indeks harga saham gabungan (IHSG) memimpin kenaikan di antara bursa saham Asia lainnya seiring berjalannya proses pengesahan RUU tax amnesty demi mendorong pendapatan pemerintah.

Komisi keuangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kemarin telah menyetujui RUU tersebut dan voting atasnya dilakukan hari ini, Selasa (28/6/2016).

Menurut Bank Indonesia, pengampunan pajak tersebut akan menarik sekitar Rp.560 triliun (US$42 miliar) pendapatan tidak terdaftar dari luar negeri.

Dalam pernyataannya bulan ini, kepala investasi  PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Alvin Pattisahusiwa menyebutkan bahwa pengesahan RUU tax amnesty dapat mendorong pasar obligasi serta mendukung pergerakan saham pengembang properti.

Merespons hal ini, nilai tukar mata uang rupiah menguat 0,5% ke 13.270 per dolar AS pada pukul 10.13 WIB. Pergerakan rupiah saat ini telah menutup kerugian pelemahan sebesar 0,9% pada Jumat pasca keputusan Inggris Raya hengkang dari Uni Eropa (Brexit).

Penguatan rupiah juga ditopang tanda-tanda bahwa bank sentral AS Federal Reserve cenderung tidak akan menaikkan suku bunganya tahun ini. Di sisi lain, IHSG menguat 0,6%.

“Salah satu katalis untuk rupiah adalah persetujuan tax amnesty,” jelas David Sumual, kepala ekonom PT Bank Central Asia di Jakarta, seperti dilansir oleh Bloomberg hari ini.

Ditambahkan olehnya, tax amnesty akan mengurangi risiko fiskal serta mendorong pendapatan pemerintah.

Obligasi asing Indonesia dilaporkan menguat, menekan imbal hasil 10-tahun sebesar tiga basis poin ke 7,64%, setelah penurunan sebesar 11 basis poin kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper