Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AKSI BIKA: Binakarya Jaya Abadi Incar Pasar Potensial

Emiten yang bergerak di bidang properti, PT Binakarya Jaya Abadi Tbk., akan menggenjot kinerja tahun ini dengan memanfaatkan peluang pada beberapa sektor potensial
Pergerakan harga saham/Antara-M Agung Rajasa
Pergerakan harga saham/Antara-M Agung Rajasa

Bisnis.com, JAKARTA— Emiten yang bergerak di bidang properti, PT Binakarya Jaya Abadi Tbk., akan menggenjot kinerja tahun ini dengan memanfaatkan peluang pada pasar potensial.

Manajemen perseroan bersandi BIKA itu melihat adanya perkembangan segmen kelas menengah di Indonesia yang menyebabkan meningkatnya permintaan untuk produk perumahan.

Selain itu, BIKA pun berencana menyasar sektor industri mengingat semakin banyak investor yang membangun fasilitas manufaktur.

Di sisi lain perseroan pun gencar menyasar sektor perhotelan karena meningkatnya kebutuhan untuk membangun lebih banyak hotel seiring sektor pariwisata yang sedang berkembang pesat.

Oleh karena itu, perseroan melalui anak usahanya PT Mitragama Inti Perkasa menargetkan akan meluncurkan penjualan kawasan landed house di Desa Cijengkol, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat di atas lahan seluas kurang lebih 42 Ha pada semester II/2016.

BIKA pun melalui entitas anak PT Binakarya Jaya Perkasa menargetkan penyelesaian pembangunan Swiss-belHotel Arjuna di Legian, Bali pada akhir 2016. Hotel tersebut rencananya mulai beroperasi pada awal 2017.

“Perseroan juga akan terus mengamati pasar secara seksama serta mencari peluang untuk terus melakukan ekspansi bisnis”, ujar Corporate Secretary BIKA Raymond Hartono, dalam siaran resminya, Selasa (28/6/2016).

Sebagai gambaran, pada 2015 perseroan mencatatkan total pendapatan sebesar Rp1,01 triliun, naik 5,09% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 957,42 miliar.

Untuk total aset, perseroan mencatat nilai Rp2,13 triliun meningkat 23,31% pada akhir 2015 dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,73 triliun.

Sementara itu, laba bersih perseroan pada 2015 adalah sebesar Rp75,08 miliar atau menurun sekitar 55,92% dari tahun sebelumnya Rp170,32 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper