Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK: Efek Brexit ke Pasar Saham Bersifat Temporer

Otoritas Jasa Keuangan menilai dampak negatif sentimen Brexit terhadap pasar saham Indonesia akan terjadi secara temporer dengan skala yang relatif kecil. n
OJK menilai dampak negatif sentimen Brexit terhadap pasar saham Indonesia akan terjadi secara temporer /ilustrasi
OJK menilai dampak negatif sentimen Brexit terhadap pasar saham Indonesia akan terjadi secara temporer /ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan menilai dampak negatif sentimen Brexit terhadap pasar saham Indonesia akan terjadi secara temporer dengan skala yang relatif kecil.

Nurhaida, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, menuturkan Brexit menimbulkan ketidakpastian global yang mempengaruhi pasar modal di berbagai negara. Pasar saham menjadi salah satu yang disoroti lantaran dampaknya dapat dipantau dari detik ke detik.

"IHSG Jumat (24/6) turun 0,82% tetapi indeks bursa negara lain lebih jauh turunnya, Nikkei sampai 8%," kata Nurhaida di Gedung BEI, Senin (27/6).

Menurutnya, Brexit memicu swing di pasar saham yang ditandai oleh kenaikan dan penurunan sejumlah saham. Pada perdagangan Jumat, IHSG ditutup 0,82% ke level 4.834,56 poin. Lantas pada pembukaan perdagangan Senin (27/6), IHSG kembali melorot 0,63% ke level 4.804,04 poin.

Penurunan IHSG yang terbatas dinilai Nurhaida sebagai gambaran pasar saham Indonesia yang cukup matang. Langkah investor asing yang masih membukukan transaksi beli bersih (net buy) pun mencerminkan minat yang tinggi terhadap bursa saham Indonesia.

"Ini temporer, enggak bisa dipastikan, tergantung respon masing-masing market. Tetapi ini saya rasa akan stabil ketika terbentuk equilibrium baru," pungkasnya.

Kendati demikian, dalam waktu dekat OJK memperkirakan investor masih melakukan penyesuaian portofolio pasca pengumuman Brexit sehingga tekanan terhadap bursa saham berbagai negara, termasuk Indonesia masih berisiko terjadi.

Nurhaida menambahkan OJK, Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan, dan pemerintah memiliki wadah koordinasi Komite Stabilitas Sektor Keuangan yang secara aktif mencermati kondisi terkini di sektor finansial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper