Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasca Brexit, Emas Berpeluang Sentuh US$1.400

Harga emas mengalami lonjakan terbesar sejak krisis keuangan global 2008 setelah Inggris memutuskan keluar dari Uni Eropa.

Bisnis.com, JAKARTA-- Harga emas mengalami lonjakan terbesar sejak krisis keuangan global 2008 setelah Inggris memutuskan keluar dari Uni Eropa. Gejolak pasar membuat batu kuning semakin diminati dan membuka peluang bagi harga untuk menyentuh US$1.400 per troy ounce.

Pada penutupan perdagangan Jumat (24/6) harga emas Gold Spot naik 59,91 poin atau 4,69% menjadi US$1.315,75 per trouy ounce. Sementara harga emas Comex untuk kontrak Agustus 2016 meningkat sebanyak 59,3 poin atau 4,69% menuju US$1.322,4 per troy ounce.

Saat pengumuman referendum Inggris pada Jumat sekitar pukul 13.00 WIB, pasar keuangan bergejolak. Alhasil, permintaan terhadap aset haven seperti emas dan mata uang yen meningkat pesat.

Harga emas sempat meroket 8,1% atau sekitar poin 101,72 menuju US$1.358,54 per troy ounce, atau level tertinggi sejak Maret 2014. Bahkan dalam mata uang pound sterling, batu kuning naik 19% sebelum ditutup menguat 14%.

Maxwell Gold, Director of Investment Strategy ETF Securities, menyampaikan masih ada ruang bagi logam mulia untuk bertumbuh seiring dengan aksi investor yang cenderung menghindari risiko (risk-off).

Hasil referendum menyatakan 52% pemilih setuju meninggalkan Uni Eropa, mengalahkan sura lainnya sebesar 48%. Putusan ini sangat mengejutkan, apalagi dengan pernyataan pengunduran diri David Cameron dari jabatannya sebagai perdana menteri.

"Saham global merosot, pound amblas dan euro melemah. Di sisi lain emas semakin diburu," ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg, Minggu (26/6/2016).

Setelah referendum Inggris, sambung Maxwell, pasar akan fokus kepada dampak jangka panjang British Exit atau Brexit seperti kemungkinan penundaan The Fed dalam menaikkan suku bunga.

Sociate Generale SA dalam rilisnya menyatakan, ekspektasi Federal Reserve mempertahankan suku bunga menyusul hasil Brexit bakal melemahkan nilai dolar AS. Oleh karena itu, harga berpeluang mencapai US$1.400 per troy ounce setelah meningkat 24% sepanjang tahun berjalan.

Wahyu Tribowo Laksono, Analis Komoditas Central Capital Futures, menyampaikan pasar global yang terkejut dengan hasil referendum membutuhkan kepastian di tengah kondisi volatil. Ada kemungkinan G7 yang terdiri dari Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Britania Raya, Amerika Serikat, dan Uni Eropa melakukan intervensi untuk pemulihan.

Di sisi lain, anjloknya pound sterling mengatrol penguatan mata uang dolar AS. Pada penutupan perdagangan Jumat (24/6) indeks dolar meningkat 1,919 poin atau 2,05% menuju 95,448.

Meningginya dolar dapat memicu langkah The Fed melakukan upaya pengimbangan, seperti menunda kenaikan suku bunga. Bila Fed Fund Rate (FFR) tidak jadi naik tahun ini, maka peluang emas untuk menanjak kian terbuka.

"Brexit itu perubahan yang berisiko, sehingga pembuat kebijakan akan melakukan intervensi untuk stabililitas. AS juga gak mau dolar terlalu kuat, jadi Fed kemungkinan akan tahan suku bunga. Goodbye Fed rate hike rate," tuturnya.

Dari sisi teknikal, harga emas sudah melewati level US$1.304 per troy ounce. Nantinya harga akan melakukan tes di posisi US$1.367 per trouy ounce, dan bila melewatinya akan berpeluang menuju US$1.400 per troy ounce.

Menurut median survei Bloomberg yang melibatkan 12 analis dan trader, harga emas berpotensi mencapai US$1.424 per troy ounce di akhir tahun. Angka ini merupakan level tertinggi sejak Agustus 2013.

"Adapun rentang harga diperkirakan antara US$1.375-US$1.600 per troy ounce," papar survei.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper