Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

POTENSI BARU EMAS: Antam Bidik 5.000 Ha Lahan di Gunung Pongkor

PT Aneka Tambang Tbk (Antam) berencana membuka wilayah eksplorasi baru di kawasan Gunung Pongkor, Kabupaten Bogor akibat makin menipisnya cadangan emas di lokasi saat ini.
Emas Antam/Ilustrasi
Emas Antam/Ilustrasi

Bisnis.com, BANDUNG - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) berencana membuka wilayah eksplorasi baru di kawasan Gunung Pongkor, Kabupaten Bogor, akibat makin menipisnya cadangan emas di lokasi saat ini.

Direktur Pengembangan PT Antam Johan NB Nababan mengatakan tempat kedua di Pongkor yang akan dikembangkan luasnya mencapai 5.000 hektar di hutan Pongkor. Menurutnya, perluasan dilakukan karena di wilayah eksplorasi seluas 1.000 hektar saat ini kandungan emas sudah makin menipis.

“Sudah menipis. Satu ton sekarang Cuma 3 gram, dulu bisa 15 gram/ton,” katanya di Gedung Sate, Bandung, Rabu (22/6/2016).

Menurutnya, karena cadangan menipis maka korporasi wajib mencari sumber atau akar lain dimana kebetulan cadangan emas di wilayah Jawa Barat hanya di Pongkor.

Karena perluasan ini sudah mendapat dukungan dari Pemprov Jabar dan Pemkab Bogor maka pihaknya segera melakukan test eksplorasi. “Kira-kira berapa besar potensi di sana? Tes ini untuk mengetahui kandungan emas per tonnya,” paparnya.

Pemanfaatan lahan yang belum dimanfaatkan 5.000 hektar menurutnya tetap menunggu hasil test karena dari sana akan diketahui berapa luasan eksplorasi total. Johan mengaku harus ada hitungan agar eksplorasi mencapai angka ekonomis 15 gram/ton. “Sekarang itu Cuma 5 gram/ton, untuk mencari emas kami itu cari akarnya,” cetusnya.

Secara produksi karena tidak memiliki sumber baru, Antam dalam setahun kini hanya bisa mencapai 2,5 ton per tahun. Saat kandungan masih berlimpah, dalam setahun Antam bisa mendapat 8-10 ton. “Pak Gubernur Jabar mendukung karena [perluasan] ini untuk kemaslahatan masyarakat setempat, Bogor juga mendukung,” paparnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas ESDM Jabar, Eddy M Nasution mengatakan, ‎Antam telah memberitahukan rencana mereka pada Gubernur Jabar Ahmad Heryawan. Perluasan memungkinkan karena BUMN ini sudah mengantongi izin usaha pertambangan untuk seluas 6.000 hektare.” Saat ini baru terpakai 1.000 hektare dan akan habis tahun 2021,” katanya.

Selain memberitahu rencana mereka, Antam pun berencana akan memperpanjang izin mereka juga. Namun karena perizinan Antam itu masuk kategori logam maka kewenangannya tidak di provinsi melainkan ditangani pusat. “Sejak UU 23 diberlakukan tidak ada yang lewat pemprov. Izin dan pengawasannya di pusat untuk logam," ujarnya..

Menurutnya, lahan yang akan dieksplorasi Antam statusnya hutan lindung yang semula merupakan hutan konservasi, taman nasional yang tidak bisa ditambang. Tapi eksplorasi bisa dilakukan karena saat ini statusnya sudah turun.

Namun selain tipisnya cadangan saat ini di Pongkor tersebut masih ditemukan masalah karena masih ada aktifitas penambangan liar. Eddy memastikan ada atau ditinggalkan Antam para penambang liar tetap beroperasi.

"Kalau pun ditinggalkan Antam, bukan berarti berhenti. Mereka menggunakan teknologi sederhana sehingga limbah cemari lingkungan karena merkuri dan sianida. Bahaya kalau dilepas, ada Antam saja masih ada, apalagi ada Antam,"ujar dia.

Eddy memastikan rencana Antam didukung oleh Pemprov Jabar meski pihaknya tidak akan memberikan bantuan apapun. Pihaknya saat ini lebih berkonsentrasi pada penertiban penambang liar di sejumlah lokasi tambang termasuk Pongkor. “Ada banyak lokasi tambang liar di Jabar salah satunya Pongkor, kami sudah berikan datanya pada polisi,” paparnya.

Menurutnya, potensi tambang emas di Jabar terbatas hanya di Bogor dan Sukabumi dan sejumlah titik di Cianjur. Namun para penambang liar kerap lebih dulu mengeksplorasi di permukaan meski hal tersebut membahayakan. “Pokoknya yang berbatasan dengan Banten disitu potensi emas,” cetusnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper