Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Grup MNC Milik Hary Tanoe Ekspansi Power Plant Rp15,8 Triliun

Perusahaan milik taipan Hary Tanoesoedibjo akan berekspansi dengan membangun proyek pembangkit listrik (PLTU) mulut tambang dengan kapasitas 300-600 Megawatt.
MNC/Ilustrasi
MNC/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--Perusahaan milik taipan Hary Tanoesoedibjo akan berekspansi dengan membangun proyek pembangkit listrik (PLTU) mulut tambang dengan kapasitas 300-600 Megawatt.

Ekspansi power plant akan dilakukan oleh anak usaha PT MNC Investama Tbk. (BHIT), yakni PT Bhakti Coal Resources (BCR) di Sumatra Selatan. MNC Investama juga memiliki perusahaan batu bara di Kalimantan Selatan yaitu PT Nuansacipta Coal Investment (NCI).

"Kami akan mencari partner dulu baik dari lokal maupun asing, terbuka. Kami punya batu bara yang akan menjadi modal, kami mengembangkan power plant mulut tambang," ujar Chief Executive Officer MNC Group Hary Tanoesoedibjo, akhir pekan lalu.

Untuk membangun PLTU, investasi diperlukan mencapai US$1,5 juta hingga US$2 juta setiap Megawatt. Sehingga, total investasi power plant Grup MNC diproyeksi mencapai US$450 juta-US$1,2 miliar atau maksimum Rp15,8 triliun.

Dia menyebutkan, Grup MNC telah memiliki perusahaan tambang batu bara di Sumsel di bawah naungan BHIT. Ekspansi yang dilakukan oleh MNC demi memaksimalkan potensi batu bara yang harganya saat ini masih terbilang rendah.

Orang terkaya ke-28 versi majalah Forbes yang diproyeksi memiliki kekayaan US$1 miliar itu membuka kemungkinan kerjasama dengan investor lokal maupun asing. Grup MNC dipastikan tidak akan membangun proyek power plant sendiri lantaran bisnis listrik bukan merupakan lini utama yang dikuasai.

Pria yang akrab disapa HT itu juga membantah rumor yang beredar akan mencaplok kepemilikan saham PT Bank Capital Indonesia Tbk. (BACA) setelah batal mengakuisisi PT Bank Pundi Indonesia Tbk. (BEKS). Namun, dia masih mengincar untuk membeli kepemilikan bank di Tanah Air dengan harga yang cocok.

"Bank kapital bukan kami (akuisisi), itu rumor saja. Tadinya mau ambil satu bank, tapi enggak jadi. Rencana ambil alih bank masih, sekarang rights issue dulu Rp500 miliar ke Bank MNC," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper