Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stok RI & Malaysia Turun, Harga CPO Siap Menanjak

Harga minyak kelapa sawit CPO diprediksi terus mengalami kenaikan seiring dengan menurunnya persediaan di Indonesia dan Malaysia, serta bertumbuhnya permintaan saat periode Ramadhan.

Bisnis.com, JAKARTA--Harga minyak kelapa sawit CPO diprediksi terus mengalami kenaikan seiring dengan menurunnya persediaan di Indonesia dan Malaysia, serta bertumbuhnya permintaan saat periode Ramadhan.

Pada penutupan perdagangan Bursa Malaysia Rabu (1/6) harga CPO untuk kontrak Agustus 2016 tuurn 22 poin atau 0,84% ke level 2.598 ringgit (US$637,35) per ton.

MIDF Research dalam publikasi risetnya, Rabu (1/6) menyampaikan, Menteri Industri Perkebunan dan Komoditas Malaysia mulai mengefektifkan program B10, yakni meningkatkan campuran biodiesel untuk penggunaan transportasi. Sementara program B7 akan diberlakukan untuk sektor industri, yang meliputi bidang komersial dan pembangkit listrik.

Kedua agenda yang efektif pada Juni 2016 ini diharapkan menggenjot konsumsi domestik menjadi 709.000 ton. Kondisi tersebut diprediksi bakal meminimalkan penggunaan 820 juta liter solar dan 2,160 juta ton karbondioksida per tahun.

Bertumbuhnya konsumsi biodiesel dalam negeri turut mendongkrak kenaikan harga CPO. Dalam jangka panjang, kapasitas persediaan diestimasi turun di bawah 2,5 juta ton selama periode puncak produksi antara September s.d. November 2016.

Pada April konsumsi CPO Negeri Jiran tumbuh 8,7% secara bulanan (mom) dan 1,6% secara tahunan (yoy) menjadi 263.771 ton. "Kami percaya konsumsi CPO yang bertumbuh disebabkan kenaikan penyerapan biodisel," papar MIDF, Rabu (1/6/2016).

Persediaan pada Mei pun diprediksi bakal menurun 7% (mom) menjadi 1,7 ton. Selain bertumbuhnya konsumsi biodiesel domestik, ada dua faktor lain yang memengaruhinya, yakni tren pola produksi secara historis dan melejitnya permintaan menjelang bulan Ramadhan yag jatuh 6 Juni 2016.

Secara keseluruhan, MIDF tetap memertahankan proyeksi bullish terhadap CPO, dimana harga dapat mencapai 3.000 ringgit Malaysia. Namun, prediksi ini melambat dibandingkan sebelumnya akibat melesunya permintaan China.

Data Malaysian Palm Oil Board (MPOB) menginformasikan persediaan CPO sepanjang 2016 menunjukkan tren menurun. Pada Januari, stok mencapai 2,3 juta tetapi terus merosot menuju 1,8 juta per April.

Tren penyerapan, persediaan, dan ekspor CPO yang terjadi di Malaysia serupa dengan Indonesia. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyampaikan per April stok minyak sawit Tanah Air termasuk biodiesel dan oleochemical tercatat turun sebesar 25% (mom)atau dari 3,02 juta ton menjadi 2,27 juta ton.

Fadhil Hasan, Direktur Eksekutif GAPKI, stok CPO dalam negeri tergerus akibat tingkat produksi yang stagnan, meningkatnya ekspor, dan mulai bertumbuhnya penyerapan biodiesel. Bulan lalu, produksi biodiesel di dalam negeri mencapai 253 ribu kiloliter, dengan konsumsi domestik mencapai 233 ribu kl atau naik 16% (mom).

Dari sisi harga, sepanjang April harga CPO global bergerak di kisaran US$692,5 – US$745 per ton, dengan rerata harga US$713,1 per merik ton. Nilai ini naik 4,6% dibandingkan harga rata-rata Maret, yaitu US$681,8 per ton. Sementara itu, harga CPO sampai pekan keempat Mei 2016 bergerak di kisaran US$680 – US$742,5 per ton.

Dengan semakin dekatnya momen Ramadhan, konsumsi minyak nabati khususnya di negara-negara dengan mayoritas penduduk muslim akan naik. GAPKI memperkirakan harga CPO global sampai pada dua pekan pertama Juni akan bergerak di kisaran US$695 – US$750 per ton.

Berdasarkan data Palm Oil Research, Indonesia memasok 46% produksi minyak kelapa sawit dunia, dan Malaysia berkontribusi 41%. Oleh karena itu, sentimen dari kedua negara ini tentunya memengaruhi tren CPO global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper