Bisnis.com, JAKARTA - PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. meneken perjanjian lindung nilai atau hedging dengan tiga bank pelat merah senilai US$60 juta.
Direktur Utama Antam, Teddy Badrujaman, mengatakan fasilitas hedging itu diperoleh dari Bank Mandiri, Bank BNI, dan Bank BRI. Fasilitas lindung nilai dari Bank Mandiri mencapai US$20 juta sedangkan dari Bank BRI sejumlah US$10 juta. Adapun dari BNI mencapai US$30 juta.
"Antam menghadapi berbagai mancam risiko keuangan, termasuk dampak perubahan harga komoditas dan niai tukar mata uang asing. Penandatanganan fasilias hedging ini merupakan langkah proaktif dalam pengelolaan risiko perusahaa," jelasnya dalam siaran pers, Rabu (25/5/2016).
Dia menjelaskan, pendapatan Antam sebagian besar dicatat dalam denominasi valuta asing sedangkan beban operasional dicatat dalam denominasi rupiah. Alhasil, Antam menghadapi risiko perubaha nilai tukar.
Di samping itu, Antam juga memiliki risiko tingakt suku bung ayang ebrasal dair perubahan tingkat suku bunga atas interest bearing debt serta risiko harga komoditas.
Per Maret 2016, pendapatan penjualan Antam turun 31% menajdi Rp1,98 triliun. Penurunan pendapatan didorong penuruna penjualan emas sebanyak 22,56% menjadi Rp1,5 triliun. Di samping itu, penjualan feronikel juga anjlok 63,37% menjadi Rp298,04 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
