Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Taipan Hary Tanoe Incar Utang Bank Asing Rp3,73 Triliun, Untuk Apa?

Emiten televisi berbayar PT MNC Sky Vision Tbk. milik taipan Hary Tanoesoedibjo tengah memproses pinjaman dari perbankan asing untuk kebutuhan refinancing senilai maksimum US$275 juta setara dengan Rp3,73 triliun (kurs Rp13.575 per dolar AS).
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten televisi berbayar PT MNC Sky Vision Tbk. milik taipan Hary Tanoesoedibjo tengah memproses pinjaman dari perbankan asing untuk kebutuhan refinancing senilai maksimum US$275 juta setara dengan Rp3,73 triliun (kurs Rp13.575 per dolar AS).

Direktur Utama MNC Sky Vision Rudijanto Tanoesoedibjo mengatakan, utang jatuh tempo perseroan pada tahun ini yang akan dilunasi senilai US$253 juta setara Rp3,43 triliun. Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan menyetujui refinancing melalui pinjaman perbankan.

"Sekarang sedang diurus, fokus dari perbankan luar negeri. Pemegang saham sudah setuju pinjaman sampai US$275 juta," ujarnya, Senin (23/5/2016).

Dalam laporan keuangan emiten bersandi MSKY itu, disebutkan pinjaman jangka pendek mencapai Rp106,2 miliar dengan utang jangka panjang yang jatuh tempo tahun ini senilai Rp3,22 triliun. Total liabilitas jangka pendek mencapai Rp4,96 triliun turun 3,4% dari periode yang sama tahun lalu Rp5,14 triliun.

Utang bank jangka pendek diperoleh dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. Jakarta senilai US$5 juta. Kemudian, dari Standard Chartered Bank senilai US$3 juta.

Saldo utang jangka panjang per 31 Maret 2016 dari enam kreditur terbesar a.l. Standard Charterred Bank US$45 juta, First Gulf Bank PJSC Singapore US$20 juta, CTBC Bank Co. Ltd. Singapore US$20 juta, Deutsche Bank AG Singapore US$20 juta, Nomura Intenational Plc. US$20 juta, dan Siemens Financial Services Inc. US$20 juta.

Tidak hanya dari perbankan, emiten pemegang merek Indovision milik Hary Tanoesoedibjo itu juga mendapatkan restu untuk menerbitkan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Pemegang saham mengijinkan private placement dengan target dana maksimum Rp769,96 miliar.

"Private placement akan digunakan untuk keperluan meningkatkan kinerja perseroan, ekspansi membutuhkan dana," imbuh Direktur Keuangan MNC Sky Vision Erwin R. Andersen.

Akhirnya, MNC Sky Vision mengantongi restu pemegang saham untuk aksi korporasi setelah sebelumnya batal lantaran RUPS tidak kuorum. Emiten televisi berlangganan itu akan melakukan penambahan modal tanpa HMETD maksimal 706,38 juta saham perseroan atau 10% dari jumlah seluruh saham yang telah disampaikan dan disetor penuh dalam perseroan per 31 Desember 2015. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper