Bisnis.com, JAKARTA— Kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat ditutup menguat 0,25% atau 34 poin ke Rp13.575 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Rupiah sudah dibuka menguat 0,13% atau 18 poin ke 13.590 per dolar AS pada perdagangan pagi ini, Senin (23/5/2016).
Pada pekan ini diprediksi rupiah masih menghadapi sejumlah sentimen yang berpotensi menekan laju mata uang Garuda. Di antaranya adalah rilis data pertumbuhan ekonomi AS.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan pelemahan rupiah terhadap dolar AS yang terus terjadi hinggahari ini juga masih dipengaruhi oleh sejumlah faktor eksternal. Salah satunya, hasil notulensi FOMC Minutes yang mengindikasikan kemungkinan kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS pada Juni 2016.
Josua sendiri belum bisa memperkirakan sejauh mana pelemahan nilai tukar rupiah terjadi. Dia menilai, penguatan rupiah bisa terjadi bila rilis data PDB Amerika Serikat yang rilis pekan ini tidak begitu baik.
Namun demikian, bila rilis PDB AS tersebut bagus dan memperkuat kemungkinan the Fed bakal menaikan suku bunganya, maka pelemahan rupiah akan terus terjadi.
“Saya pikir harus dilihat perkembangan data AS minggu depan. Kalau memang tidak begitu baik, maka ada ruang penguatan, tetapi kalau bagus, membuka ruang pelemahan yang lebih besar,” jelasnya.
Bagaimana pergerakan rupiah selanjutnya pada perdagangan hari ini, Senin (23/5/2016)? Ikuti lajunya secara live hingga penutupan.
Nilai tukar rupiah ditutup menguat 0,25% atau 34 poin ke Rp13.575 per dolar AS pada perdagangan hari ini. Rupiah sepanjang hari ini diperdagangkan pada kisaran Rp13.563 - Rp 13.622 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah menguat 0,24% atau 33 poin ke Rp13.575 per dolar AS menjelang penutupan perdagangan hari ini.
Nilai tukar rupiah terpantau menguat 0,26% atau 36 poin ke 13.572 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada awal sesi II perdagangan hari ini, Senin (23/5/2016).
Nilai tukar rupiah menguat 27 poin atau 0,20% ke level Rp13.581 pada penutupan akhir sesi I hari ini Senin (23/5/2016). Berkurangnya kekhawatiran terhadap kenaikan fed fund rate menjadi pendorong utama.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup menguat 27 poin atau 0,20% ke level Rp13.581. Rupiah menguat setelah melemah sepanjang tiga hari berturut-turut sebelumnya. Adapun, penguatan rupiah terhadap dolar AS ini juga sejalan dengan penguatan nilai tukar mata uang Asia lainnya.
Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan rupiah yang mulai rebound ini didorong oleh kekhawatiran pasar yang mulai mereda soal kenaikan Fed Fund Rate.
“Iya ini karena kekhawatiran pasar mulai berkurang, terlihat mata uang Asia lainnya juga menguat hingga siang ini,” katanya saat dihubungi Bisnis.com, Senin (23/5/2016).
Pada pk. 12.39 WIB, smata uang Asean kompak menguat, Peso Filipina (+0,02%), baht Thailand (+0,19%), dolar Singapura (+0,19%), ringgit Malaysia (+0,23%).
Bank Indonesia mematok kurs tengah di posisi Rp13.607 per dolar AS siang ini, Senin (23/5/2016), terdepresiasi sebesar 0,25% atau 34 poin dari posisi Rp13.573 per dolar AS pada Jumat (20/5/2016).
Kurs jual ditetapkan di Rp13.675 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.539 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp136.
Nilai tukar rupiah menguat 0,26% atau 35 poin ke 13.573 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada sesi I perdagangan siang ini, Senin (23/5/2016).
Rupiah menguat 3 poin atau 0,02% ke 13.605, dan bergerak di kisaran 13.583-13.622
Nilai tukar rupiah terpantau berbalik turun tipis 0,01% atau 2 poin ke 13.610 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada pembukaan perdagangan pagi ini, Senin (23/5/2016).
Nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,13% atau 18 poin ke 13.590 per dolar AS pada perdagangan pagi ini, Senin (23/5/2016).
Indeks dolar melemah pagi ini setelah menguat tiga hari dan bertahan di level 95.Indeks dolar AS turun 0,03% ke 95,306.
NH Korindo Securities Indonesia mengemukakan sejumlah data ekonomi ditunggu pasar pada pekan depan.
Kepala Riset NHKSI Reza Priyambada, dalam risetnya yang diterima hari ini, Minggu (22/5/2016) mengatakan data ekonomi yang ditunggu pasar tersebut adalah:
Australia:
(23/5) RBA Gov. Glenn Speech
(25/5) Construction work done
(26/5) Capital expenditure
Jepang:
(23/5) Balance of trade, esports, imports, Nikkei manufacturing PMI, all industry activity index, coincident index, leading economic index
(26/5) Reuters tankan index
(27/5) Core inflation rate, Tokyo core CPI
Korsel:
(26/5) Consumer confidence
Jerman:
(23/5) Markit composite PMI, markit manufacturing PMI, markit services PMI
(24/5) GDP growth rate, ZEW current conditions, ZEW economic sentiment index; (25/5) Gfk consumer confidence (26/5) Ifo business climate, Ifo current conditions
Prancis:
(23/5) Markit composite PMI, markit manufacturing PMI, markit services PMI
(24/5) Business confidence
(25/5) Unemployment benefit claims
(26/5) Consumer confidende
Spanyol:
(25/5) PPI
(26/5) GDP growth rate
(27/5) Retail sales
Inggris:
(24/5) Public sector net borrowing
(26/5) Business investment, GDP growth rate
Italia:
(26/5) Industrial orders, industrial sales, retail sales
(27/5) Business confidence, consumer confidence, retail sales
Zona Euro:
(23/5) Markit composite PMI, markit manufacturing PMI, markit services PMI, consumer confidence
(24/5) ZEW economic sentiment index, Eurogroup meeting
AS:
(23/5) Markit manufacturing PMI
(24/5) Redbook, new home sales, Richmond fed manufacturing index
(26/5) MBA mortgage applications, house price index, markit composite PMI, markit services PMI
(26/5) Durable goods orders, pending home sales, Kansas Fed manufacturing index, initial jobless claims
(27/5) GDP growth rate
