Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA JAGUNG: Rusia Pacu Produks, Harga Tak Terpengaruh

Setelah menyalip Amerika Serikat sebagai eksportir gandum terbesar di dunia, Rusia juga berencana memacu produksi jagung ke level tertinggi pada musim 2016-2017. Meskipun demikian, langkah ini tidak terlalu berpengaruh terhadap harga global
Harga Jagung relatif stabil./.
Harga Jagung relatif stabil./.

Bisnis.com, JAKARTA--Setelah menyalip Amerika Serikat sebagai eksportir gandum terbesar di dunia, Rusia juga berencana memacu produksi jagung ke level tertinggi pada musim 2016-2017. Meskipun demikian, langkah ini tidak terlalu berpengaruh terhadap harga global.

Pada penutupan perdagangan Jumat (20/5) harga jagung untuk kontrak Juli 2016 naik 4,5 poin atau 1,15% menjadi US$394,5 per bushel. Angka tersebut menunjukkan harga sudah meningkat sebanyak 12,23% sepanjang tahun berjalan.

Perusahaan konsultan agrikultur SovEcon dalam publikasi risetnya menyampaikan Rusia akan meningkatkan produksi jagung menuju level 13,7 juta ton pada musim 2016-2017 yang dimulai pada bulan Oktober. Di musim sebelumnya, mereka memanen 13,2 juta ton dengan eskpor sebanyak 4,1 juta ton.

Petani memperbanyak hasil panen karena tingginya permintaan domestik dari industri peternakan dan kuatnya harga. Meskipun bukan pemain besar, produksi jagung di Rusia membuatnya menjadi lebih diperhitungkan dalam pasar global.

Andrey Sizov, Managing Director SovEcon, menuturkan pada musim sebelumnya, Rusia menghasilkan 13,2 juta ton dari lahan seluas 2,8 juta hektare. Jumlah ini akan ditingkatkan sebanyak 7,1% menjadi 3 juta hektare.

Selain faktor tingginya permintaan domestik, ekspansi penanaman jagung dilakukan karena tanaman tersebut memiliki peraturan yang lebih longgar dibandingkan gandum. Pemerintah setempat berulang kali mengintervensi pasar gandum dengan memberlakukan pajak ekspor untuk menjaga pasokan di dalam negeri.

Retribusi yang berlaku mulai Juli mungkin akan diperpanjang sampai musim depan. "Gandum berhubungan dengan tepung dan roti, yang menjadi masalah sosial penting bagi Rusia dan Ukraina. Petani mulai menyadari tanaman ini kian sensitif terhadap peraturan," tuturnya seperti dikutip dari Bloomberg, Minggu (22/5/2016).

Sizov menuturkan, berdasarkan data Departemen Pertanian AS (USDA) menyampaikan ekspor jagung Rusia akan naik 7,1% musim depan setelah melonjak 31% di tahun sebelumnya. Sedangkan pengiriman gandum akan jatuh ke level 4 juta ton dan stagnan di periode berikutnya.

Tren ini mengikuti Ukraina, dimana produksi jagung menyusul gandum di musim 2011-2012. ""Produksi jagung sangat mungkin lebih cepat dari gandum. Saya tidak akan terkejut bisa produksi gandum Rusia stagnan, sedangkan jagung akan terus bertumbuh," ujarnya.

Swithun Still, Director Solaris Commodities SA, mengatakan dibandingkan gandum, penanaman jagung cenderung lebih mudah dan murah. Pola penanaman yang alami juga menarik pembeli di luar negeri, misalnya India.

Laporan USDA memaparkan ekspor gandum Rusia di musim Oktober 2016 - September 2017 meningkat ke 8,6 juta ton. Jumlah tersebut menjadikannya eksportir kelima terbesar dunia, setelah Argentina (25,6 juta ton), Brasil (25,03 juta ton), Ukraina (20,33 juta ton) dan Uni Eropa (12,055 juta ton).

Riset Bank Dunia menyampaikan, pasar jagung pada musim ini diprediksi bakal lebih ketat akibat berkurangnya pasokan. Produksi pada musim 2014-2015 sejumlah 1.012,8 juta ton bakal terkoreksi 4,01% menuju ke 972,1 juta ton di periode 2015-2016.

Walaupun begitu, dari segi proyeksi harga, tahun 2016 akan turun US$5 dari 2015 menjadi US$165 per ton. Sementara pada 2017 harga jagung naik menjadi US$170 ton dan terus terkerek hingga mencapai US$188 per ton di 2020.

Bank Dunia menyebutkan, rata-rata harga jagung pada kuartal I/2016 adalah US$160 per ton, atau terkoreksi 8,05% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sejumlah US$174 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper