Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tunggu Kepastian LRT, Mandiri Sekuritas Pasang Rekomendasi Netral Saham ADHI

Mandiri Sekuritas menargetkan harga saham PT Adhi Karya Tbk. (ADHI) di level Rp2.800 tahun ini dengan rekomendasi netral sembari menunggu hasil keputusan Presiden Jokowi dalam pertemuan kabinet.
Presiden Jokowi di lokasi groundbreaking LRT Jakarta Timur, Rabu (9/9/2015)./JIBI-Akhirul Anwar
Presiden Jokowi di lokasi groundbreaking LRT Jakarta Timur, Rabu (9/9/2015)./JIBI-Akhirul Anwar

Bisnis.com, JAKARTA — Mandiri Sekuritas menargetkan harga saham PT Adhi Karya Tbk. (ADHI) di level Rp2.800 tahun ini dengan rekomendasi netral sembari menunggu hasil keputusan Presiden Jokowi dalam pertemuan kabinet.

Analis Mandiri Sekuritas Bob Setiadi mengatakan konflik antara Kemenhub dan Pemda DKI Jakarta berdampak pada penundaan proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodetabek. Perbedaan mengemuka karena Kemenhub lebih memilih jalur sempit (1.067mm) untuk menyesuaikan anggaran.

Sedangkan, Pemda Jakarta berencana membangun LRT Jabodetabek dengan ukuran standar (1.435mm) karena sebagian besar jaringan LRT akan terletak di dalam wilayah mereka. Pemerintah Jakarta meyakini Kemenhub harus mengikuti langkah mereka dan menggunakan alat ukur standar untuk LRT Jabodetabek, yang saat ini sedang dibangun oleh ADHI.

“Saat ini, kami masih menetapkan kembali rekomendasi netral dengan target harga Rp2.800 dan masih menunggu keputusan Presiden Jokowi dalam pertemuan kabinet. Rekomendasi dan TP itu didasari valuasi rasio harga saham per laba (PE ratio) 2016 sebesar 19x,” katanya dalam riset yang diterima hari ini, Kamis (12/5/2016)

Sebagai informasi, untuk menengahi konflik tersebut, Presiden Jokowi berencana melakukan rapat kabinet terbatas. Bob meyakini bahwa pentingnya proyek itu dalam mengurangi kemacetan lalu lintas dan komitmen Presiden Jokowi dalam proyek ini akan menjamin perkembangannya.

 “Dengan demikian, kami berharap pemerintah akan mengakomodasi keinginan Kementerian Perhubungan dengan mengalokasikan anggaran yang lebih tinggi untuk proyek tersebut.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper