Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah ditutup melemah 73 poin atau 0,55% ke Rp13.261 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Rabu (4/5/2016).
Nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,36% atau 47 poin ke 13.235 per dolar AS.
Rupiah melemah di saat harga minyak mentah dunia melanjutkan pelemahannya, disertai penguatan indeks dolar AS.
Rupiah juga ingut mencermati rilis PDB kuartal I/2016 yang di bawah pediksi.
Nilai tukar rupiah ditutup melemah 73 poin atau 0,55% ke Rp13.261 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Nilai tukar rupiah tercatat melemah 70 poin atau 0,53% ke Rp13.258 per dolar AS jelang penutupan perdagangan hari ini.
Rupiah melemah 64 poin atau 0,49% ke Rp13.252/US$.
Sementara itu apda pk. 13.52 WIB, indeks dolar AS menguat 0,15% ke level 93,085
Nilai tukar rupiah melemah 0,45% atau 59 poin ke 13.247 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada akhir sesi I perdagangan siang ini, Rabu (4/5/2016).
Nilai tukar rupiah terpantau melemah sebesar 0,42% atau 56 poin ke 13.244 per dolar AS pasca pengumuman angka PDB Indonesia yang hanya mencapai 4,92% siang ini.
"PDB pengaruhi (rupiah). Cuma mungkin kelihatan (pasar) sudah antisipasi,” kata Ekonom Panin Sekuritas Wildan Noor saat dihubungi hari ini, Rabu (4/5/2016).
Pasar uang masih merespons kontraksi indeks manufkatur China.
Seperti diketahui data indeks manufaktur China untuk April 2016 mengindikasikan adanya ancaman pelemahan lanjutan pada perekonomian terbesar di Asia tersebut.
Caixin China General Manufacturing Purchasing Managers’ Index (PMI) tercatat turun menjadi 49.4 pada April 2016, di bawah level netral 50.0. Angka ini juga menurun dibandingkan dengan indeks pada Maret 2016 yang mencapai 49.7.
He Fan, Kepala Ekonom Caixin Insight Group, mengatakan semua kategori yang dihitung dalam indeks tersebut menyiratkan kondisi yang terus memburuk dari bulan ke bulan.
“Pemerintah perlu tetap memasang mata akan risiko kecenderungan penurunan ekonomi lebih lanjut,” ujarnya melalui rilis Caixin-Markit, Selasa (3/5/2016).
Dia menambahkan, fluktuasi ini mengindikasikan bahwa perekonomian China tidak memiliki pondasi yang kuat untuk pulih dan masih dalam proses mencapai titik terendah sebelum akhirnya berbalik menguat.
Mata uang di Asia Tenggara kompak melemah.
Peso Filipina (-0,27%), baht Thailand (-0,37%), dolar Singapura (-0,96%), ringgit Malaysia (-1,13%), dan rupiah melemah 63 poin atau 0,48% ke Rp13.251.
Rupiah melemah 58 poin atau 0,44% ke 13.246.
Menjelang akan dirilisnya angka pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia kuartal I 2016 yang positif, juga menambah dukungan bagi mata uang domestik. BPS mencatat pada April 2016 terjadi deflasi sebesar 0,45%, atau yang terbesar sejak tahun 2000 sehingga inflasi tahun kalender Januari-April 2016 tercatat 0,16% dan laju inflasi secara tahunan (YoY) 3,6%,” kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada daalm rsietnya yang diterima hari ini, Rabu (4/5/2016).
Nilai tukar rupiah melemah 0,42% atau 56 poin ke 13.244 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada pembukaan perdagangan pagi ini, Rabu (4/5/2016).
Nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,36% atau 47 poin ke 13.235 per dolar AS di awal transaksi perdagangan pagi ini, Rabu (4/5/2016).