Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KURS RUPIAH 2 MEI: Deflasi April, Rupiah Menutup Manis Perdagangan ke 13.159

Nilai tukar rupiah ditutup menguat 21 poin atau 0,16% ke Rp13.159 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Senin (2/5/2016)
Rupiah./JIBI-Rachman
Rupiah./JIBI-Rachman
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah ditutup menguat 21 poin atau 0,16% ke Rp13.159 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Senin (2/5/2016).

Rupiah dibuka melemah 0,17% atau 23 poin ke 13.203 per dolar AS.

Rupiah nampaknya merespons positif rilis data BPS. Bahkan mampu melompat ke levvel 13.150 menjelang penutupan perdagangan , yang sebelumnya hanya berada di kisaran 13.170.

BPS mengemukakan terjadi deflasi paling besar pada April 2016, sepanjang tahun 2000 hingga saat ini.

Pada April 2016 terjadi defalasi sebesar 0,45%.

 

16:23 WIB
Pk 16.00 WIB: Rupiah Ditutup Menguat 21 Poin ke 13.159

Nilai tukar rupiah ditutup menguat 21 poin atau 0,16% ke Rp13.159 per dolar AS.

16:00 WIB
Pk 15.45 WIB: Spot Menguat 5 Poin ke 13.175 Jelang Penutupan

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 5 poin atau 0,04% ke Rp13.175 per dolar AS menjelang penutupan perdagangan hari ini.

15:01 WIB
Pk. 14.49 WIB: Rupiah Melemah 3 Poin ke 13.183

Rupiah berbalik melemah lagi ke 13.183 atau melemah 3 poin (0,02%).

Sementara itu pada pk. 14.40 WIB, indeks dolar AS turun 0,13% ke 92,961.

13:20 WIB
Pk. 13.03 WIB: Rupiah Menguat 10 Poin ke 13.170

Rupiah menguat 10 poin atau 0,08% ke Rp13.170/US$

12:18 WIB
Pk 12.00 WIB: Rupiah Menguat 3 Poin ke 13.177

Nilai tukar rupiah menguat tipis 0,02% atau 3 poin ke 13.177 per dolar AS seiring pergerakan IHSG di akhir sesi I perdagangan siang ini, Senin (2/5/2016).

“Inflasi mengurangi nilai rupiah, karena adanya kenaikan harga. Deflasi Tidak. Deflasi menyebabkan tekanan rupiah berkurang. Tapi rupiah masih dibayangi sentimen global, seperti kebijakan BoJ dan Fed,”  kata Ekonom Panin Sekuritas Wildan Noor saat dihubungi hari ini, Senin (2/5/2016).

seperti diketahui BPS merilis tertjadi deflasi paling tinggi pada April 2016, yaitu sebesar -0,45%.

11:32 WIB
Pk 11.20 WIB: BPS Rilis Deflasi, Rupiah Menguat 16 Poin ke 13.164

Nilai tukar rupiah terpantau menguat 0,12% atau 16 poin ke 13.164 per dolar AS pada pukul 11.20 WIB menjelang akhir sesi I perdagangan siang ini, Senin (29/4/2016).

10:09 WIB
Pukul 10.03 WIB: Rupiah Masih Melemah Terbatas di Pasar Spot, Jisdor Menguat

Nilai tukar rupiah masih terpantau di zona merah dengan melemah 0,08% atau 11 poin ke level Rp13.191 per dolar AS.

Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menguat ke Rp13.192 pada awal pekan ini dibandingkan dengan patokan akhir pekan lalu di Rp13.204.

09:02 WIB
Pk 08.55 WIB: Rupiah Melemah 13 Poin

Nilai tukar rupiah melemah 0,10% atau 13 poin ke 13.193 per dolar AS seiring pergerakan IHSG di awal perdagangan pagi ini, Senin (2/5/2016).

08:03 WIB
Pk 08.00 WIB: Rupiah Dibuka Melemah 23 Poin

Nilai tukar rupiah melemah 0,17% atau 23 poin ke 13.203 per dolar AS di awal transaksi perdagangan hari ini, Senin (2/5/2016).

07:00 WIB
Pukul 07.00 WIB: Cermati Laju Rupiah Jelang Rilis Data Inflasi

Badan Pusat Statistik akan mengumumkan angka inflasi pada siang ini. Berdasarkan jadwal agenda dilaman resminya, Kepala BPS Suryamin diagendakan untuk memberikan paparan publik pada pukul 11.00 WIB.

Adapun materi yang akan disampaikan adalah Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi April 2016, Indeks Harga Perdagangan Besar April 2016,

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Gabah April 2016, Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Maret 2016, Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang serta Mikro dan Kecil Triwulan I-2016, dan Perkembangan Indeks Harga Produsen Triwulan I-2016.

Sementara itu, sepuluh ekonom yang disurvei Bisnis pada Minggu (1/4), memproyeksi Indonesia akan kembali mencatatkan deflasi dengan median 0,29% (mtm) atau inflasi 3,76% (yoy).

Proyeksi deflasi ini sekaligus membalikkan pola musimannya setelah April tahun lalu tercatat inflasi 0,36%, tertinggi sejak tujuh tahun terakhir

Seluruh ekonom kompak menyatakan bahwa deflasi kali ini disokong oleh penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) per 1 April. Pada saat yang bersamaan, ada momentum panen raya.


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper