Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDEKS BEI SEPEKAN: Rupiah Menguat, IHSG Ambrol

Meski nilai tukar rupiah menguat tipis, Indeks harga saham gabungan (IHSG) justru ambrol 1,55% seiring dengan larinya investor asing dari lantai bursa.
Pengunjung mengamati pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di salah satu kantor sekuritas di Jakarta, Senin (18/04)./JIBI-Endang Muchtar
Pengunjung mengamati pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di salah satu kantor sekuritas di Jakarta, Senin (18/04)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA--Meski nilai tukar rupiah menguat tipis, Indeks harga saham gabungan (IHSG) justru ambrol 1,55% seiring dengan larinya investor asing dari lantai bursa.

Pekan ini, nilai tukar rupiah mengalami penguatan tipis 0,14% atau naik 12,3 poin hingga penutupan perdagangan Jumat (29/4/2016) ke level Rp13.180 per dolar AS. Angka tersebut menunjukkan sepanjang tahun berjalan 2016 mata uang Garuda sudah meningkat 5,73%.

Rupiah berhasil meningkat 10 basis poin setelah bergerak di kisaran Rp13.174 – Rp13.239 per dolar AS dengan kurs tengah Rp13.204 per dolar AS.

Dari data Bloomberg, IHSG pekan ini terkoreksi 1,55% sebesar 76,15 poin dari 4.914,73. IHSG selama pekan ini meninggalkan level 4.900 yang telah dicapai pada minggu sebelumnya.

Bursa saham dunia dan regional Asia Pasifik selama sepekan juga tertekan. Bahkan, lantai bursa Jepang rerata tertekan lebih dari 3% selama sepekan.

Pada perdagangan akhir pekan, Jumat (29/4/2016), IHSG ditutup turun 0,2% sebesar 9,8 poin ke level 4.838,58 dari hari sebelumnya 4.848,39. Sepanjang hari, investor asing mencatatkan pelepasan portofolio dengan jual bersih Rp385,29 miliar.

Memang, investor asing terus melakukan profit taking dengan melepas portofolio di lantai bursa selama sepekan. Investor luar negeri itu membukukan net sell Rp1,94 triliun pekan ini. Padahal, pembelian oleh investor asing selama sepekan mencapai Rp13,16 triliun.

Aksi net sell yang dilakukan investor asing pekan ini membuat net buy yang dicatatkan sejak awal tahun menipis menjadi Rp4,39 triliun. Total transaksi investor asing mencapai Rp212,8 triliun year-to-date.

Saat IHSG terus menanjak 5,55% y-t-d, saham-saham sektor pertambangan bahkan melesat lebih tinggi hingga 22,75%. Rerata volume transaksi harian di Bursa Efek Indonesia mencapai 5,11 miliar dengan nilai Rp5,73 triliun.

William Surya Wijaya, analis teknikal PT Asjaya Indosurya Securities, mengatakan aksi net sell investor asing tidak menunjukkan adanya capital outflows yang masif dari Indonesia. IHSG memasuki fase konsolidasi sementara setelah menembus level resistance 4.900 pada pekan sebelumnya.

"Investor asing melihat ada gerakan pada harga komoditas, batu bara, dan minyak yang mulai naik. Tapi, investor asing juga beralih ke surat utang negara dan obligasi. Mereka mengalihkan instrumen investasi," ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Jumat (29/4/2016).

Dia menilai, investor asing tidak keluar dari Indonesia. Hanya saja, portofolio mulai dialihkan dari saham ke surat berharga negara (SUN) dan oobligasi. Terbukti, penerbitan SUN Rp13,4 triliun laris manis dari target indikatif Rp12 triliun.

Adapun, kinerja emiten kuartal I/2015 diperkirakan hanya berdampak terhadap investor dalam jangka pendek. Kinerja emiten awal tahun ini menjadi indikator perbaikan ekonomi sepanjang tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper