Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA APLN: Pendapatan Agung Podomoro Naik, Margin Laba Kotor Turun di Kuartal I/2016

PT Agung Podomoro Land Tbk. membukukan pendapatan usaha sebanyak Rp1,18 triliun per Maret 2016, tumbuh 19% secara tahunan.n

Bisnis.com, JAKARTA - PT Agung Podomoro Land Tbk. membukukan pendapatan usaha sebanyak Rp1,18 triliun per Maret 2016, tumbuh 19% secara tahunan.

Dalam keterangan tertulis yang dikutip Bisnis.com, Jumat (29/4/2016), pendapatan Agung Podomoro Land disumbang oleh pendapatan penjualan dan pendapatan sewa. Pendapatan penjualan mencapai Rp785,1 miliar atau meningkat 28,5% sedangkan pendapatan sewa hanya naik 3,8% menjadi Rp398,9 miliar.

Untuk diketahui, pendapatan penjualan properti yang diraih APLN merupakan pendapatan dari penjualan yang sudah bisa diakui. Sementara itu, pendapatan prapenjualan (marketing sales) hingga kuartal I/2016 telah mencapai Rp1 triliun.

"Ini sudah inline dengan apa yang kami budget-kan, marketing sales kami sudah sepertiga [dari target] sebesar Rp3 triliun--Rp3,5 triliun," ujar Direktur Keuangan APLN, Cesar De La Cruz.

Kendati pendapatan tumbuh 19%, perusahaan berkode emiten mencatat penurunan margin laba kotor dari 54,2% menjadi 52,5%. Alhasil, laba komprehensif yang diatribusikan kepada entitas induk hanya naik 4,5% menjadi rp108,2 miliar. Pertumbuhan laba bersih tumbuh terbatas karena ada peningkatan laba pada kepentingan non pengendali.

Di sisi lain, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) sebelumnya telah menurunkan prospek perusahaan dan surat utang APLN dari stabil menjadi negatif akibat kasus hukum yang menimpa Ariesman Widjaja, Direktur Utama APLN. Pefindo menilai, kasus ini sekaligus menimbulan risiko eksekusi atas pelaksanaan proyek reklamasi Pulau G yang digarap APLN.

Analis Pefindo, Yogie Surya Perdana menyebut, APLN telah mengeluarkan biaya hingga Rp1,7 triliun untuk melakukan reklamasi. Sebanyak Rp700 miliar merupakan ongkos reklamasi untuk dua kontraktor, yakni Van Oord dan Royal Boskalis sedangkan sisanya merupakan kewajiban-kewajiban yang harus dibayar perseroan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Kami melihat akan ada dampak material jika reklamasi dihentikan. Apakah ini dihentikan sementara atau permanently, kami harus lihat assess lagi," jelasnya. Adapun, pengerjaan reklamasi di Teluk Jakarta-- termasuk Pulau G yang digarap APLN-- secara resmi telah dihentikan hingga enam bulan ke depan oleh pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper