Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BOJ Luncurkan Stimulus, Yen Raih Posisi Tertinggi 17 Bulan

Upaya Bank of Japan (BOJ) menggelontorkan tambahan stimulus untuk mencapai target inflasi 2% memberikan sentimen menguatnya mata uang yen terhadap dolar AS ke level tertinggi dalam 17 bulan terakhir.n
/Bloomberg
/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA--Upaya Bank of Japan (BOJ) menggelontorkan tambahan stimulus untuk mencapai target inflasi 2% memberikan sentimen menguatnya mata uang yen terhadap dolar AS ke level tertinggi dalam 17 bulan terakhir.

Pada perdagangan Kamis (7/4) pukul 18:10 WIB posisi yen menguat 1,33% atau 1,46 poin terhadap dolar AS menjadi 108,34 yen/ dolar AS. Sepanjang tahun berjalan kenaikan sudah mencapai 10%.

Dalam waktu yang sama, yen pun meningkat terhadap euro sebanyak 1,48% atau 1,85 poin menuju ke 123,29 yen/ euro. Artinya, sejak awal tahun pertumbuhan mata uang Negeri Sakura mencapai 5,98% terhadap euro.  

Research and Analyst Fortis Asia Futures Sri Wahyudi menuturkan, pernyataan Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda bakal memberikan stimulus untuk mencapai target inflasi 2% disambut positif oleh pasar. Alasannya, pernyataan tersebut mengindikasikan upaya bank sentral setempat menjaga pertumbuhan ekonomi.

Dari sisi eksternal, penguatan yen dalam beberapa mingggu terakhir terjadi akibat langkah Federal Reserve yang menunda kenaikan Fed Fund Rate (FFR) sejak awal tahun. Pada April, pasar masih percaya The Fed belum akan menaikkan suku bunga.

"Hal ini diinterpretasikan Fed hanya menaikkan suku bunga sekali dalam setahun. Pernyataan tersebut juga membuat investor dolar beralih membeli yen," ujarnya pada Bisnis.com, Kamis (7/4/2016).

Selain itu, melemahnya harga komoditas, terutama minyak sebagai instrumen utama, membuat pasar mencari alternatif investasi untuk menjaga modalnya. Mata uang yen pun dianggap sebagai safe heaven currency.

Pada Jumat (8/4) dini hari, Gubernur Fed Janet Yellen kembali akan memberikan pernyataan. Hal ini bisa memberikan sentimen terhadap pergerakan mata uang yen selanjutnya dalam jangka waktu dekat.

Saat ini, The Fed cenderung bersikap dovish meskipun data tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi AS menunjukkan kondisi yang positif.  Namun, perekonomian global yang melambat menjadi faktor perhitungan utama bagi bank sentral dalam menetapkan suku bunga.

Menurut Wahyudi, ada tiga level support mata uang Negeri Sakura ini, yakni 109,43 yen/dolar AS, 108,54 yen/dolar AS, dan 105,27 yen/dolar AS. Adapun level resistant ialah 110,36 yen/dolar AS, 116,2 yen/dolar AS, dan 113,25 yen/dolar AS.

Hingga semester I/2016, mata uang yen bisa mencapai level support III, yakni 105,27 yen/dolar AS. Namun, sejauh mana pergerakannya sangat bergantung respon pasar terhadap langkah The Fed terhadap penetapan FFR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper