Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KURS RUPIAH 4 MARET: Apresiasi Rupiah Berlanjut, Pelonggaran Moneter BI Bisa Berlanjut

Rupiah ditutup menguat 100 poin atau 0,76% ke Rp13.132 per dolar AS. Mata uang Garuda hari ini konsisten menguat antara level Rp13.052Rp13.187 per dolar AS setelah dibuka menguat 0,6%.
Rupiah/JIBI-Abdullah Azzam
Rupiah/JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Rupiah meneruskan apresiasi ke level terkuat sejak Mei 2015 pada Jumat (4/3/2016). Bank Indonesia siang tadi menyatakan ruang untuk pelonggaran moneter lanjutan terbuka.

Rupiah ditutup menguat 100 poin atau 0,76% ke Rp13.132 per dolar AS. Mata uang Garuda hari ini konsisten menguat antara level Rp13.052—Rp13.187 per dolar AS setelah dibuka menguat 0,6%.

Pelemahan dolar di Asia berlanjut didorong oleh aliran dana dari aset safe haven ke pasar finansial yang ditopang oleh stabilitas harga minyak mentah.

Rupiah mencatatkan penguatan paling tajam setelah won Korea Selatan yang siang tadi ditutup terapresiasi 0,95%. Yen, mata uang safe haven di pasar Asia, melemah 0,05% pada pukul 16.41 WIB.

Kontrak WTI diperdagangkan melemah 0,2% ke US$34,50 per barel, sedangkan kontrak Brent melemah 0,35% ke US$36,94 per barel. Harga minyak kini berada di harga tertinggi dalam 1 bulan.

“Efek negatif dari kenaikan laju inflasi pada Februari naik sepertinya mulai tertutupi oleh ekspektasi inflasi yang turun menyusul rencana Pertamina memangkas harga Premium pada April,” kata Rangga Cipta, ekonom dari Samuel Sekuritas.

Pertamina dikabarkan menyatakan siap menurunkan harga Premium ke bawah Rp5.000 per lilter pada April kepada anggota dewan di dalam rapat tertutup dengan Komisi VIII DPR.

Aliran modal asing ke pasar obligasi pemerintah tercermin dari yield SUN bertenor 10 tahun yang telah merosot 21 bps dalam 3 hari terakhir ke 7,899%. Investor asing juga meneruskan aksi beli di Bursa Efek Indonesia dan telah mencatatkan net buy Rp3,79 triliun pada 2016.

Rupiah siang tadi sempat menguat hingga Rp13.052 per dolar AS, antara lain, terpicu oleh komentar Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo.

Agus mengatakan BI melihat masih ada ruang bagi pelonggaran moneter di tengah situasi global yang kondusif. BI memperkirakan defisit neraca berjalan 2016 berada di bawah 2,7% PDB dan memproyeksikan inflasi 0,05% month to month atau 4,3% year on year pada Maret.

Kursa acuan BI pagi ini ditetapkan di Rp13.159 per dolar AS, menguat 101 poin atau terapresiasi 0,76% dari kurs kemarin. Kurs acuan tersebut adalah yang paling kuat sejak 22 Mei 2015.

Pergerakan Rupiah di Bloomberg Dollar Index

Tanggal

Level (Rp/US$)

Perubahan (%)

4/3/2016

Rp13.132

+0,76%

3/3/2016

Rp13.232

+0,52%

2/3/2016

Rp13.301

+0,34%

1/3/2016

Rp13.347

+0,21%

29/2/2016

Rp13.375

+0,05%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper