Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PROYEK PEMBANGKIT LISTRIK: Adaro Energy (ADRO) Rancang Investasi Rp115,2 Triliun

Emiten tambang batu bara berkapitalisasi pasar Rp19,03 triliun, PT Adaro Energy Tbk., mengincar pembangunan proyek pembangkit listrik 5.000 Megawatt dengan nilai investasi US$8 miliar, setara Rp115,2 triliun (Kurs Rp13.400 per dolar AS).
Presdir Adaro Energy Garibaldi Boy Thohir saat berkunjung ke redaksi Bisnis Indonesia, Kamis (15/10)/JibiPhoto-Endang Muchtar
Presdir Adaro Energy Garibaldi Boy Thohir saat berkunjung ke redaksi Bisnis Indonesia, Kamis (15/10)/JibiPhoto-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tambang batu bara berkapitalisasi pasar Rp19,03 triliun, PT Adaro Energy Tbk., mengincar pembangunan proyek pembangkit listrik 5.000 Megawatt dengan nilai investasi US$8 miliar, setara Rp115,2 triliun (Kurs Rp13.400 per dolar AS).

Pembangkit listrik (power plant) tersebut dibangun oleh anak usaha perseroan yang khusus menangani sektor kelistrikan PT Adaro Power. Nantinya, Adaro Power bakal menjadi salah satu tulang punggung kinerja emiten berkode saham ADRO tersebut.

Deputi Chief Executive Officer Adaro Power Dharma Djojonegoro mengatakan perseroan membidik 14,2% dari pembangunan proyek power plant yang direncanakan pemerintah sebesar 35.000 Megawatt. Target perseroan akan dibangun dalam waktu 5 tahun.

"Target Adaro 5.000 MW untuk 5 tahun. Sekarang sudah 2.200 MW, kurang sekitar 3.000-4.000 MW dengan investasi sekitar US$8 miliar," katanya, Senin (22/2/2016).

Paruh pertama tahun ini, perseroan bakal merampungkan pendanaan dua proyek power plant yakni Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang 2x1.000 MW dan PLTU Tanjung Power Indonesia di Kalimantan Selatan 2x100 MW. Kedua proyek itu menyerap investasi US$4,5 miliar.

Mayoritas dana investasi untuk pembangunan power plant berasal dari pinjaman perbankan asing. Dua proyek yang telah siap financial closing itu mendapatkan pinjaman dari bank Singapura dan Jepang sebesar 80% dari total US$4,5 miliar.

Ditargetkan, pembangunan dua proyek tersebut akan rampung pada 2019. Saat rampung nanti, lini bisnis kelistrikan ditargetkan akan memberikan kontribusi 33% terhadap total pendapatan ADRO.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper