Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA AMERIKA SERIKAT 15 FEBRUARI: Minyak dan Data Ekonomi Topang Rebound Wall Street

Indeks Dow Jones melesat 2% atau bertambah 313,66 poin ke level 15.973,84 pada penutupan perdagangan Jumat (12/2/2016),
Bursa AS./Reuters
Bursa AS./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Lonjakan harga minyak mentah dan laju kenaikan penjualan ritel di Amerika Serikat memicu rebound  tajam di Wall Street pada akhir pekan.

Indeks Dow Jones melesat 2% atau bertambah 313,66 poin ke level 15.973,84 pada penutupan perdagangan Jumat (12/2/2016), sedangkan indeks S&P 500 mengakhiri pekan lalu dengan kenaikan 1,95% ke level 1.864,78.

Saham-saham finansial memimpin penguatan Wall Street, rebound tajam setelah menjadi beban pergerakan terberat bursa global dalam dua pekan terakhir.

JPMorgan Chase adalah pendorong utama dengan lonjakan 8,3% yang dipicu oleh aksi Jamie Dimon, CEO dan komisaris bank tersebut, mengucurkan US$26,6 juta untuk meningkatkan porsi kepemilikannya.

Saham emiten perbankan lain juga menguat tajam. Bank of Amerika mengakhiri pekan kemarin dengan kenaikan 7,17%, sedangkan saham Citigroup naik 7,29%.

Sentimen positif yang mendorong reli di Wall Street adalah peningkatan laju pertumbuhan aktivitas perdagangan di Negeri Paman Sam pada Januari.

Departemen Perdagangan AS menyatakan penjualan ritel naik 0,2% pada Januari dan merevisi pertumbuhan penjualan ritel Desember dari 0,1% menjadi 0,2%.

“Kita melihat data penjualan ritel memuaskan dan itu mewarnai perdagangan sepanjang pagi. Jika memang ada optimisme dari rilis tersebut, sentimen masih terbatas. Belum cukup menghapus sentimen negatif,” kata Eric Wiegand dari Private Client Reserve of US Bank di New York kepada Bloomberg.

Pergerakan saham di bursa New York juga terdorong oleh harga minyak mentah yang melonjak sekitar US$3,3 dalam sehari. Kontrak WTI berakhir naik 12,32% ke US$29,44 per barel, sedangkan kontrak Brent naik 10,98% ke US$33,36 per barel.

Lebih dari 67% emiten telah melaporkan kinerja kuartal IV/2015. Sekitar 75% dari emiten tersebut melaporkan pendapatan lebih baik dari estimasi pasar, meskipun kurang dari setengahnya tidak mampu mencapai target penjualan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper