Bisnis.com, MOSCOW - Keputusan Uni Eropa mengenakan tarif sebesar 26% untuk pengiriman baja dari Rusia membuat 1 juta ton stok ekspor negara tersebut terancam.
Bea masuk tinggi diterapkan seiring langkah negara eksportir seperti Rusia dan China menggenjot produksi yang kemudian membanjiri pasar Eropa. Harga pun kian merosot karena perlambatan permintaan Negeri Panda yang memicu ekspor lebih banyak ke negara lain.
BCS Global Market menyebutkan, adanya pajak yang begitu tinggi menjadi trade-defense terbesar terhadap industri baja Rusia dalam satu dekade terakhir. Pungutan yang ditetapkan selama enam bulan ke depan sebesar 19,8% dapat diperpanjang selama lima tahun sejumlah 26,2%.
Sementara itu, Goldman Sachs Group Inc. menyampaikan Dewan Negara China akan memangkas produksi baja sebesar 100 juta ton hingga 150 juta ton baja menjadi 55 juta ton sampai dengan 95 juta ton. Artinya, langkah tersebut dapat mengurangi konsumsi bijih besi sekitar 90 juta ton hingga 150 ton, atau 15% dari total pasokan global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel