Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan terkoreksi terbatas meskipun investor asing terus memburu pasar modal Indonesia.
Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menambahkan net buy investor asing bakal bergantung pada kondisi market global. Bila posisi bursa global jelek, investor asing bakal wait and see dalam sepekan ke depan.
Pekan ini, IHSG diproyeksi akan terjadi koreksi terbatas dengan level support 4.639-4.650, dan adanya potensi kenaikan jangka pendek dengan level resistance 4.850-5.000.
Sejumlah laporan keuangan emiten yang masih diburu oleh investor a.l. BMRI, ASII, UNVR, GGRM, dan HMSP. Laporan keuangan emiten dipastikan bakal mendorong penguatan IHSG pekan ini.
Adapun, dampak dirilisnya paket kebijakan ekonomi X diproyeksi bakal langsung menekan emiten dengan kapitalisasi pasar besar. Pengaruh terbesar paket kebijakan ekonomi dinialai paling terasa kepada emiten properti pemilik pusat perbelanjaan sebagai recurring income.
"Ada juga sentimen ke emiten farmasi, tapi bukan langsung karena industri farmasi dasar itu enggak gampang. Kemudian pengelola bioskop yang impact-nya akan lebih ke jangka menengah," paparnya kepada Bisnis.com, Minggu (14/2/2016).
Nilai tukar rupiah diproyeksi lebih ke arah konsolidasi menguat terbatas. Diperkirakan rupiah berada di level Rp13.200 per dolar AS hingga Rp13.600 per dolar AS.
Penguatan rupiah didorong oleh aliran dana asing, akibat investor yang belum memiliki posisi di pasar keuangan Indonesia. Investor asing masih terperangah dengan bagusnya pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Posisi investor asing di pasar modal telah melebihi level psikologis Rp3 triliun hingga Rp5 triliun, dan diproyeksi bakal inflow lebih banyak lagi. Saat investor asing masuk, IHSG terus melesat dan ketika mereka berhenti transaksi, IHSG pun terkulai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
