Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) siap menembus level tertinggi sepanjang sejarah di level 5.523,29, setelah diguyur sentimen positif data ekonomi, paket kebijakan X, hingga potensi kembali turunnya BI Rate, yang membuat investor asing memburu saham Indonesia.
Analis PT Bahana Securities Muhammad Wafi mengatakan sepekan lalu, IHSG dipengaruhi oleh sentimen domestik rilisnya paket kebijakan ekonomi X.
Sentimen global juga turut mempengaruhi IHSG di antaranya penurunan harga minyak, kebijakan suku bunga negatif Jepang dan Swiss, serta hilangnya momentum Federal Reserve untuk menaikkan Fed Fund Rate (FFR).
"Investor asing sepertinya masih akan melakukan net buy pekan ini mengingat prospek Indonesia salah satu yang terbaik di antara emerging market country lainnya serta perlambatan ekonomi di negara maju," katanya kepada Bisnis.com, Minggu (14/2/2016).
Dalam dua pekan terakhir, investor asing terus memborong saham dengan mencatatkan beli bersih. Aksi borong saham oleh investor asing telah membalikkan net sell menjadi net buy sepanjang tahun berjalan.
Sepanjang pekan lalu, IHSG terkoreksi 1,76% sebesar 84,55 poin dari akhir pekan sebelumnya 4.798,94. Padahal, selama dua pekan sebelumnya, IHSG selalu mencatatkan lonjakan masing-masing pada akhir Januari 2016 sebesar 3,55% dan awal Februari 2016 sebesar 3,98%.
Meski terkoreksi, investor asing masih mengambil posisi beli. Selama sepekan lalu, investor asing mencatatkan aksi beli bersih senilai Rp1,1 triliun dengan total pembelian saham senilai Rp10,61 triliun.
Sejak awal tahun, investor asing telah membukukan net buy senilai Rp1,51 triliun dengan total transaksi Rp70 triliun year-to-date. Sementara itu, investor domestik telah bertransaksi di lantai bursa sebesar Rp83,5 triliun y-t-d.
Total kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia mencapai Rp5.005 triliun, terkoreksi dari hari sebelumnya Rp5.070 triliun. Rerata volume transaksi hingga akhir pekan mencapai 4 miliar lembar dengan nilai Rp5,29 triliun.
"Pekan ini, IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran 4.700-4.825 dengan faktor BI Rate yang dapat diperhatikan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
