Bisnis.com, JAKARTA - Pengiriman minyak kelapa sawit dari Indonesia berpotensi turun dalam dua tahun terakhir seiring dengan meningkatnya pembelian domestik dan penurunan produksinya.
Pada penutupan perdagangan bursa Malaysia Kamis (11/2/2016), harga CPO untuk kontrak April 2016 tercatat naik 29 poin menjadi 2.596 ringgit Malaysia per ton.
Berdasarkan median proyeksi sepuluh analis, ekspor pada Januari 2016 turun 22% dari Desember menjadi 1,97 juta ton. Berdasarkan data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia, penurunan tersebut menjadi kemerosotan terdalam sejak April 2014.
Berkurangnya pasokan dari produsen terbesar di dunia memungkinkan harga CPO di perdagangan berjangka Kuala Lumpur terus meningkat. Sebelumnya, minyak yang digunakan sebagai bahan kue, kosmetik, dan biodiesel ini telah melonjak setelah kekhawatiran terhadap hasil panen yang terkendala cuaca El Nino.
Dikutip dari Bloomberg, Direktur Perdagangan PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Joelianto mengatakan, permintaan domestik untuk biodiesel menguat. Di samping itu, pasokan menjadi terbatas karena masa produksi yang pendek akibat efek El Nino. Menurutnya, produksi akan tetap rendah sampai Juni-Juli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
