Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pelemahan dengan ditutup turun 0,76% 36,14 poin ke level 4.732,48 pada perdagangan Rabu (10/2/2016).
Pelemahan indeks terseret pelemahan bursa global seiring kekhawatiran investor terhadap outlook perekonomian global.
Indeks berfluktuasi di awal perdagangan, namun kembali berakhir di zona merah kemarin.
Bagaimana pergerakan indeks hari ini? Ikuti lajunya hingga penutupan.
IHSG ditutup menguat 0,92% atau 43,37 poin ke level 4.775,86.
IHSG bertahan di zona hijau menjelang penutupan perdagangan dengan menguat 0,59% atau 27,99 poin ke level 4.760,48.
Penguatan indeks berlawanan dengan pergerakan mayoritas bursa Asia yang melemah hingga sore ini.
Penguatan terjadi seiring dengan terapresiasinya rupiah terhadap dolar AS.
Analis First Asia Capital David Sutyanto menilai posififnya IHSG dipicu oleh faktor domestik.
“Sentimen positif dipicu penguatan rupiah atas dolar AS dan optimisme atas prospek pertumbuhan ekonomi domestik yang lebih kuat tahun ini,” paparnya dalam riset.
Pemerintah juga dikabarkan akan mengumumumkan paket kebijakan ekonomi tahap X yang memuat revisi aturan Daftar Negatif Investasi.
Pertengahan sesi II, IHSG kian menguat tajam 1,02% atau 48,18 poin ke level 4.780,66.
IHSG lanjutkan penguatannya di awal sesi II hari ini dengan naik 0,95% atau 45,03 poin ke level 4.777,51
IHSG telah rebound 0,84% atau menguat 39,83 poin ke level 4.772,31 pada jeda siang.
Satu jam menjelang akhir sesi I, IHSG menguat 0,75% atau 35,33 poin ke level 4.767,82
Dalam sejam pertama perdagangan hari ini, IHSG terpantau terus menguat 0,52% atau 24,48 poin ke level 4.756,96.
Rebound IHSG setelah dua hari tertekan ini terjadi saat rupiah juga menguat 0,5% ke level Rp13.388 per dolar AS.
First Analis First Asia Capital David Sutyanto mengatakan pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi dalam rentang konsolidasi.
“Sentimen positif dipicu penguatan rupiah atas dolar AS dan optimisme atas prospek pertumbuhan ekonomi domestik yang lebih kuat tahun ini,” kata David dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (11/2/2016).
Namun di sisi lain, ujarnya, dari eksternal ada risiko pasar yang cenderung meningkat.
“IHSG berpeluang rebound,” kata David.
IHSG berbalik menanjak hingga menguat 0,19% atau 8,81 poin ke level 4.741,30 ditopang oleh kekuatan rupiah di pasar spot, setelah sempat dibuka melemah pagi ini.
IHSG masih bergerak di zona merah pada pembukaan perdagangan hari ini, turun 0,18% atau 8,49 poin ke level 4.724,00.
Pelemahan ini terseret tekanan bursa AS setelah pernyataan Gubernur The Fed Janet Yellen dalam Kongres AS.
Sementara itu, dari dalam negeri investor menanti dirilisnya pengumuman paket kebijakan ekonomi X yang memuat revisi aturan Daftar Negatif Investasi pukul 14.00 WIB, siang ini.
Pemerintah memastikan akan mengumumkan paket kebijakan X yang memuat revisi aturan Daftar Negatif Investasi pada siang ini. Hal ini dapat menjadi sentimen penggerak IHSG hari ini.
Dalam Harian Bisnis Indonesia Kamis (11/2/2016), Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan pembahasan DNI yang cukup panjang dan mendasar di beberapa sektor membuat pengumuman yang semula di rencanakan kemarin diundur menjadi hari ini.
Menteri Koordinator Bidang Perkonomian Darmin Nasution menga takan revisi daftar negatif investasi (DNI) telah rampung.
Perubahan terjadi hampir di seluruh jenis usaha yang diatur dalam Perpres No. 39/2014 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal berubah.
Dia menjelaskan revisi DNI bakal masuk dalam paket ekonomi X. Draf dari Menko Perekonomian telah dibahas dalam sidang kabinet yang dipimpin Presiden Joko
Widodo Rabu (10/2/2016).
Seharusnya, revisi DNI diumumkan pada Rabu sore. Namun, pengumuman batal karena ada beberapa perubahan dalam draf yang sebelumnya disetujui di Kemenko.
Pernyataan Gubernur The Fed Janet Yellen menekan pergerakan bursa AS pada penutupan perdagangan dini hari tadi.
Yellen, di depan wakil rakyat Negeri Paman Sam, mengatakan perkembangan di pasar finansial bisa menurunkan proyeksi atas kinerja ekonomi dan pasar tenaga kerja di AS. “Kondisi finansial di AS belakangan ini semakin tidak mendukung bagi pertumbuhan.”
Pernyataan Yellen memicu spekulasi investor di pasar berjangka bahwa The Fed akan tidak akan menaikkan Fed Fund Rate pada tahun ini. Sebelum gejolak pasar di awal tahun, pasar berspekulasi akan ada 2–3 kali penaikan suku bunga pada 2016.
Indeks Standard & Poor’s 500 ditutup turun 0,02% atau 0,35 poin ke level 1.851,86, sedangkan indeks Dow Jones berakhir melemah 0,62% atau 99,64 poin ke level 15.194,74.