Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bappebti: Volume Resi Gudang dan Pasar Lelang akan Meningkat 2016

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menyatakan volume Sistem Resi Gudang (SRG) dan Pasar Lelang Komoditas (PLK) akan meningkat pada 2016 seiring integrasi keduanya melalui perangkat online. n

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menyatakan volume Sistem Resi Gudang (SRG) dan Pasar Lelang Komoditas (PLK) akan meningkat pada 2016 seiring integrasi keduanya melalui perangkat dalam jaringan (daring/online).

Kepala Bappebti Sutriono Edi mengatakan, adanya sinergi SRG dan PLK akan meningkatkan volume kedua instrumen tersebut. Namun, karena masih dalam tahap embiro, belum bisa diprediksi seberapa jauh perkembangannya.

"Kami akan meluncurkan Sistem Resi Gudang (SRG) mobile yang terintegrasi dengan Pasar Lelang Komoditas (PLK) pada Juni 2016. Dua daerah yang menjadi proyek percontohan (pilot project) ialah Tasikmalaya dan Ciamis", ujarnya, Rabu (10/2/2016)

Sepanjang 2015, total gudang yang telah mendapat persetujuan sebagai gudang SRG sebanyak 117 buah dan 91 di antaranya telah menerbitkan resi. Lokasinya tersebar di 19 provinsi.

Adapun, jumlah resi gudang yang telah diterbitkan sejak 2009 sampai dengan 31 Desember 2015 sebanyak 2.173 resi dengan total volume komoditas sebanyak 81.440,08 ton.

Rincian ialah  68.742,06 ton gabah; 6.449,22 ton beras; 5.101,07 ton jagung; 553,27 ton kopi; 530,57 ton rumput laut; 3,14 ton kakao; dan 10,75 ton rotan dengan nilai Rp 450,54 miliar. Sedangkan, nilai pembiayaan yang telah diberikan lembaga keuangan sebesar Rp 275,72 miliar.

Di samping itu, nilai transaksi PLK medio 2015 mencapai Rp 240,55 miliar dengan total komoditas berjumlah 136 jenis. Sepuluh transaksi komoditas terbesar adalah jagung dengan market share sebesar 17,37%, kemudian secara berturut-turut ialah beras (16,43%), jahe (6,90%), lada (6,55%), bawang merah (4,74%), jeruk (3,58%), kakao (3,11%), kopi (2,89%), gambir hitam (2,66%), dan kacang mete (2,20%).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper