Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KURS RUPIAH 10 FEBRUARI: Spot Menguat Tajam 157 Poin ke Rp13.445 di Penutupan

Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka hari ini, Rabu (10/2/2016) rupiah melemah 11 poin atau 0,08% ke Rp13.623/US$. Bagaimana pergerakan rupiah selanjutnya? Ikuti lajunya secara live hingga penutupannn
Rupiah./.Bisnis
Rupiah./.Bisnis
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA— Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka hari ini, Rabu (10/2/2016) rupiah melemah 11 poin atau 0,08% ke Rp13.623/US$.

Bloomberg Dollar Index mengemukakan pada Selasa (9/2/2016) rupiah ditutup melemah 15 poin atau 0,11% ke Rp13.612 per dolar AS.

Rupiah berhenti dari penguatan tiga harinya, hingga terpaksa meninggalkan level 13.500 setelah berada di zona hijau pada 4 hingga 8 Februari 2016.

Rupiah bersama ringgit merupakan dua mata uang di Asia Tenggara yang melemah, lainnya mampu menguat.

Pasar uang saat ini menantikan pandangan Gubernur Federal Reserve Janet Yellen yang akan menyampaikan pandangannya atas situasi ekonomi di depan Kongres pada Rabu waktu AS.

Bagaimana pergerakan rupiah selanjutnya? Ikuti lajunya secara live hingga penutupan.

 

16:10 WIB
Pukul 15.59 WIB: Rupiah Menguat Tajam Hingga 157 Poin ke Rp13.445 per Dolar AS

Rupiah berhasil ditutup menguat tajam 157 poin atau 1,15% ke Rp13.455 per dolar AS dikala IHSG masih tersungkur.

14:11 WIB
Pk. 13.51 WIB: Pasar Pro Bunga Acuan Negatif, Rupiah Menguat Tajam

Rupiah di pasar spot pada pk. 13.51 WIB menguat 1,36% atau 185 poin ke Rp13.427/US$.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan dolar AS masih berada di bawah tekanan menantikan petunjuk dari Gubernur bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) Janet Yellen mengenai arah kebijakan selanjutnya terkait kenaikan suku bunga acuannya.

"Dolar AS telah melemah terhadap sebagian besar mata uang dunia dalam beberapa hari terakhir ini, sebagian pelaku pasar uang menurunkan ekspektasi kenaikan suku bunga oleh The Fed tahun ini menjadi 30%," papar Ariston seperti dikutip Antara, Rabu (10/2/2016).

Kalangan analis, lanjut dia, juga mulai memperhitungkan prospek bank sentral Amerika Serikat yang akan mengikuti langkah bank sentral Eropa dan Jepang dalam mengadopsi tingkat suku bunga negatif jika perekonomian terus memburuk.

"Saat pasar pesimistis terhadap kenaikan suku bunga AS, maka potensi mata uang di negara-negara berkembang berpotensi bergerak positif," katanya.

13:38 WIB
Dprediksi RI Jadi Primadona Investor, Rupiah Melejit

Rupiah melejit ke posisi terkuat sejak Oktober 2015, di saat pasar berspekulasi Indonesia bakal menjadi negara primadona yang akan dimasuki investor asing setelah bank sentral Jepang (Bank of Japan) menetapkan suku bunga negatif.

Bank Indonesia juga melihat ruang untuk pelonggaran moneter, dan pertumbuhan ekonomi diprediksi bisa lebih tinggi pada tahun 2016, setelah diperoleh angka di atas perkiraan di kuartal IV/2015, kata Juda Agung, Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI.

Rupiah menguat 1,57% atau 214 poin ke 13.398/US$ pada pk. 12.54 WIB. Posisi ini merupakan level terkuat sejak 9 Oktober 2015 yang berada di posisi Rp13.412/US$.

"Setelah bearish, pasar melihat kinerja jauh lebih baik secara fundamental," kata Wai Ho Leong, Ekonom Regional Senior Barclays Plc.

Pembukaan kembali sejumlah pasar Asia setelah libur Imlek, pasar akan melihat peningkatan pembelian aset Indonesia, katanya.

 

13:09 WIB
Pk. 12.54 WIB: Luar Biasa, Penguatan Rupiah Tinggalkan 13.400 ke 13.398

Rupiah menguat 214 poin atau 1,57% ke Rp13.398/US$, dan bergerak di kisaran 13.365-13.625

12:09 WIB
Pukul 12.00 WIB: Rupiah Menguat 163 Poin ke 13.449

Rupiah bergerak menguat 1,2% atau 163 poin ke Rp13.449 per dolar AS setelah bursa saham memasuki jeda siang.

12:07 WIB
Spekulasi Fed Tunda Kenaikan Suku Bunga, Indeks Dolar Melemah

Indeks dolar melemah karena spekulasi bank sentral AS akan menunda menaikkan suku bunga.

Seperti diketahui Gubernur Federal Reserve Janet Yellen akan menyampaikan pidatonya di depan kongres pada malam ini.

10:27 WIB
Pk. 10.11 WIB: Indeks Dolar AS Terpuruk ke Level 95, Rupiah Melaju ke 13.527

Rupiah terapresiasi 0,62% atau 85 poin ke Rp13.527 per dolar AS.

Sementara itu indeks dolar AS pada pk. 10.11 WIB meluncur ke level 95, yaitu melemah 0,11% ke 95,961

 

09:38 WIB
Pk. 09.20 WIB: Rupiah Terdepan di Asean

Mata uang di Asia Tenggara bervariasi.  Baht Thailand melemah 0,01% ringgit Malaysia (-0,09%) dan dolar Singapura stagnan.

Lainnya menguat, yaitu peso Filipina (+0,16%), dan rupiah menguat 0,55% atau 76 poin ke Rp13.536/US$

08:47 WIB
Pukul 08.55 WIB: Rupiah Menguat 66 Poin ke 13.546

Rupiah menguat 66 poin atau 0,48% ke Rp13.546 per dolar AS setelah perdagangan di bursa saham dibuka.

08:39 WIB
Sentimen Ini Pengaruhi Gerak Kurs

Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan pergerakan rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Rabu (10/2/2016) memantau pergerakan harga minyak mentah dunia.

“Dalam jangka menengah penguatan rupiah lebih terbuka, dengan catatan harga minyak tidak turun lebih dalam,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (10/2/2016).

Dikemukakan harga minyak yang anjlok hingga pagi ini, berpeluang membawa tekanan pelemahan ke rupiah,.

Indeks dolar AS melanjutkan penurunannya menjelang kesaksian Yellen Rabu malam (WIB) di depan kongres AS, mengenai keputusan kenaikan Fed Rate.

Sementara itu, euro dan yen terus melanjutkan penguatannya. Penguatan yen diikuti oleh masuknya imbal hasil Japanese Government Bond tenor 10 tahun ke wilayah negatif untuk pertamakalinya, sehingga mendorong pelemahan indeks saham Nikkei 225 hingga Selasa sore.

Harga minyak anjlok tajam menyusul pandangan EIA yang pesimistis terhadap prospek harga minyak mentah di 2016. Kelebihan pasokan minyak mentah diperkirakan masih akan melebihi permintaannya.

“Walaupun indeks dolar turun, penguatan tidak serta merta hadir di pasar global. Terhalang turunnya harga minyak mentah, yang biasanya juga diikuti penurunan harga komoditas lainnya,” kata Rangga.

Rangga mengemukakan faktor positif dari domestik, diperkirakan masih menjadi alasan bagi performa rupiah yang lebih baik di kawasan Asia Tenggara.

Dia mengatakan angka penjualan mobil dan motor Januari 2016, ditunggu antara minggu ini hingga minggu depan.

“Itu bisa menjadi petunjuk tambahan mengenai prospek laju perekonomian di kuartal I/2016,” kata Rangga.

08:06 WIB
Pk. 08.00 WIB: Rupiah Dibuka Melemah 11 Poin ke 13.623

Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka hari ini, Rabu (10/2/2016) rupiah melemah 11 poin atau 0,08% ke Rp13.623/US$.

 

07:11 WIB
Indeks Dolar AS Melemah, Sentimen Positif Buat Rupiah

Indeks dolar Amerika Serikat kembali melemah di penutupan perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB.

Indeks dolar AS melemah 0,52% ke 96,071.

Sementara itu yen menguat atas dolar AS, di saat aset safe haven diuber investor mempertimbangkan kekhawatiran terkait kelayakan kredit dari perbankan.

Yen menguat 0,6% menjadi 115,11 per dolar AS pada pk 17:00 di New York atau pk 0.5.00 WIB, setelah menyentuh level 114,21 yang merupakan posisi terkuat sejak November 2014.

Indeks dolar AS melemah di hari kedua, di saar pasar uang tengah menantikan isi pidato Gubernur Federal Reserve Ketua Janet Yellen di depan kongres pada hari ini.

"Berita utama terkait risiko di pasar, memicu volatilitas pasar keuangan," kata Eimear Daly, Ahli Strategi Mata Uang Standard Chartered Plc seperti dikutip Bloomberg, Rabu (10/2/2016).


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper