Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDEKS BEI 10 FEBRUARI: IHSG Masih Tertekan di Jeda Siang, Rupiah Menguat Tajam

IHSG merosot 0,69% atau 32,71 poin ke level 4.735,91 di jeda siang. Indeks mengakhiri sesi I di titik terendah setelah pagi tadi sempat menguat hingga 0,3% ke level 4.782,94.
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) terlihat dari kaca mata karyawan saat di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Selasa (18/8). / Bisnis Abdullah Azzam
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) terlihat dari kaca mata karyawan saat di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Selasa (18/8). / Bisnis Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - IHSG masih tertekan pada akhir sesi I Rabu (10/2/2016) di tengah penguatan tajam rupiah di pasar spot.

IHSG merosot 0,69% atau 32,71 poin ke level 4.735,91 di jeda siang. Indeks mengakhiri sesi I di titik terendah setelah pagi tadi sempat menguat hingga 0,3% ke level 4.782,94.

“Secara umum, pelaku pasar cenderung pesimis dengan pertumbuhan ekonomi global saat ini. Pelemahan bursa global menjadi faktor pelemah IHSG hari ini,” kata Tim Riset Samuel Sekuritas.

Sentimen negatif mewarnai pergerakan saham regional. Indeks Straits Times bergerak melemah 2,08%, sedangkan indeks Nikkei 225 telah jatuh 3,81% satu jam sebelum penutupan. Sebagian bursa Asia masih tutup selama libur tahun baru imlek.

Ketidakpastian di pasar saham global mendorong investor menarik modal ke aset safe haven. Yen bergerak menguat 0,46% ke 114,58 per dolar AS pada pukul 12.03 WIB setelah kemarin ditutup ke level terkuat sejak 2014. Sekitar 72% dari obligasi pemerintah Jepang kini diperdagangkan dengan yield negatif.

Pergerakan IHSG berlawanan dengan penguatan tajam rupiah di pasar spot. Rupiah telah menembus level Rp13.300 di pasar spot, menguat 219 poin atau 1,61% ke Rp13.393 per dolar AS pada pukul 12.20 WIB.

“Fluktuasi harga komoditas minyak masih akan memberikan pengaruh terhadap pola pergerakan IHSG, namun capital inflow masih terus berlangsung,” kata William Surya Wijaya dari Asjaya Indosurya Securities.

Sentimen positif dari akselerasi pertumbuhan ekonomi kuartal pada kuartal IV/2015 dan inflasi yang masih rendah pada Januari dan pelemahan dolar membuat aset berdenominasi rupiah menarik bagi investor asing.

Lelang SBN syariah atau sukuk negara kemarin menyerap hampir Rp5,25 triliun dari penawaran Rp14,83 triliun yang masuk atau oversubscribed 2,82 kali. 

Data Kementerian Keuangan menunjukkan kepemilikan asing atas SUN naik Rp305 miliar pada 5 Februari 2016 dan terus bertambah sejak 13 Januari 2016.

Dana asing juga masih mengalir ke pasar saham Jakarta. Investor asing kemarin membukukan net buy Rp337,39 miliar saat IHSG merosot 0,63%, meneruskan aksi beli setelah mengucurkan Rp2,32 triliun pada perdagangan Jumat.

Saham-saham big cap memimpin pelemahan 139 saham dari 525 saham anggota IHSG. Adapun 110 saham menguat dan 276 saham stagnan.

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) menjadi beban terberat dengan pelemahan 2,63%. Di sisi lain, PT Astra International Tbk (ASII) yang naik 1,11% menahan laju pelemahan IHSG.

Saham PT Garuda Indoenesia (Persero) Tbk (GIAA) meneruskan penguatan tajam dengan kenaikan 5,83% di jeda siang sejalan dengan harga minyak yang kembali jatuh ke bawah US$30 per barel.

Dari 9 indeks sektoral IHSG, sebanyak 7 indeks sektoral melemah dan 2 indeks sektoral menguat. Pelemahan saham HMSP membuat indeks sektor konsumer merosot paling tajam, melemah 1,37%.

Indeks Bisnis27 turun 0,74% atau 3,06 poin ke level 411,25 pada jeda siang. Bisnis27 bergerak antara level 411,20—416,04 setelah dibuka turun 0,73%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper