Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Genjot Pendapatan, Taksi Express (TAXI) Segera Rilis Aplikasi

Emiten transportasi darat, PT Express Transindo Utama Tbk berencana meluncurkan aplikasi pemesanan taksi pada Maret 2016 untuk mendongkrak pendapatan.n
Taksi Express berencana meluncurkan aplikasi pemesanan taksi pada Maret 2016/ilustrasi
Taksi Express berencana meluncurkan aplikasi pemesanan taksi pada Maret 2016/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten transportasi darat, PT Express Transindo Utama Tbk berencana meluncurkan aplikasi pemesanan taksi pada Maret 2016 untuk mendongkrak pendapatan.

Aplikasi tersebut diharapkan bisa menjadi salah satu pendongkrak tingkat penggunaan armada di tengah kompetisi yang kian ketat sebagai dampak dari tren jasa transportasi berbasis aplikasi telepon selular (ponsel).

Direktut Keuangan Express, David Santoso, mengatakan saat ini perseroan tengah melakukan persiapan untuk meluncurkan aplikasi pemesanan taksi.

"Kami berusaha keras menaikkan pendapatan melalui sejumlah inovasi," ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (9/2/2016).

Dia mengatakan, tahun ini tingkat utilisasinya armada ditargetkan mencapai 80%--90%, naik 10%--20% dari realisasi sepanjang 2015 sekitar 70%.

Target peningkatan utilisasi ini juga ditopang dengan penambahan dan peremajaan armada sebanyak 1.000--1.500 unit tahun ini. Belanja modal untuk kebutuhan tersebut telah disiapkan sebanyak Rp200 miliar--Rp300 miliar.

David berharap, peningkatan utilisasi bisa mendongkrak pendapatan perseroan menjadi hampir Rp1 triliun tahun ini.

Sebelumnya,lembaga pemeringkat Fitch RatIng menurunkan rating surat utang Express menjadi 'A-(idn) dari sebelumnya A(idn). Fitch juga merevisi prospek dari stabil menjadi negatif. "Tapi itu tidak mempengaruhi kemampuan kita membayar [surat utang]," tegas David.

Analis Fitch, Bernard Kie, mengatakan penurunan jasa transportasi berbasis aplikasi ponsel kian marak telah mengurangi daya tarik model bisnis berbasis kemitraan milik Express.

Akibatnya, tingkat utilisasi armada Express turun sehingga berimbas pada pendapatan harian pengemudi. Alhasil, margin kotor Express mengalami penurunan dari 44% pada September 2014 menjadi 33% pada September 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Sumber : Harian Bisnis Indonesia, Rabu (10/2/2016)
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper