Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GENJOT OMZET: Emiten Ban Utamakan Ekspor

Untuk menjaga kinerja penjualan tahun ini emiten ban gencar lakukan ekspor, karena pasar luar negeri dianggap lebih menjanjikan
Eminet ban genjot ekspor./.
Eminet ban genjot ekspor./.

Bisnis.com, JAKARTA— Untuk menjaga kinerja penjualan tahun ini emiten ban gencar lakukan ekspor, karena pasar luar negeri dianggap lebih menjanjikan.

Wicaksono Soebroto, Manager Corporate and Marketing Communication PT Goodyear Indonesia Tbk. mengatakan, pihaknya tetap menjaga volume ekspor menjadi yang dominan terhadap penjualan bersih perseroan.

“Ekspor sekitar 50% hingga 70% dari total revenue,” katanya kepada Bisnis belum lama ini.

Menilik laporan keuangan emiten bersandi saham GDYR tersebut, pada periode Januari-September 2015 penjualan bersih perseroan mencapai US$111,4 juta. Pada kurun waktu tersebut perseroan merugi US$1,1 juta. Namun dalam laporan keuangan pada periode tersebut, GDYR tidak mencantumkan raihan penjualan dari ekspor.

Sebagai gambaran, pada semester pertama tahun lalu penjualan bersih perseroan mencapai US$79,2 juta. Dari jumlah itu penjualan ekspor mencapai US$41,4 juta atau berkontribusi sekitar 47,7% terhadap total revenue.

Menurut Wicaksono, dengan terus menjaga kontribusi ekspor yang tinggi pihaknya berharap dapat menorehkan pertumbuhan penjualan hingga double digit tahun ini. Namun dia enggan menyebut angka dari persentase pertumbuhan tersebut.

Adapun dari segi produk, pihaknya masih fokus pada ban mobil segmen multi purpose vehicle (MPV). Kontribusi ban kendaraan tersebut mencapai 40% dari total penjualan.

Saat ini, Goodyear memproduksi sekitar 10.000 buah ban per hari. Adapun negara tujuan ekspor mencapai 50 lebih negara dengan fokus di kawasan Asia Pasifik.

Sementara itu, PT Gajah Tunggal Tbk. berupaya menjaga kontribusi ekspor terhadap total raihan penjualan bersih di atas 40%. Salah satunya dilakukan dengan memulai ekspor ban sepeda motor.

Chatarina Widjaja, Direktur Gajah Tunggal mengatakan, untuk periode Januari-September 2015 kontribusi penjualan ekspor perseroan terhadap total revenue mencapai 43%. Mengutip laporan keuangan emiten bersandi saham GJTL tersebut, pada periode sembilan bulan di tahun lalu penjualan bersih mencapai Rp9,54 triliun dengan kontribusi ekspor Rp4,12 triliun.

“Kami menjajaki pasar ekspor baru terutama di pasar negara-negara kawasan Asia Tenggara untuk ban sepeda motor,” katanya kepada Bisnis.

Meski demikian dia enggan menyebut target perseroan terkait pertumbuhan ekspor tahun ini. Dia beralasan, hal tersebut masih dalam tahap finalisasi budget.

Adapun untuk pasar ekspor, Amerika Serikat disebut-sebut masih akan menjadi kontributor  terbesar. Sebelumnya, kontribusi pasar di negeri Paman Sam terhadap ekspor perseroan mencapai lebih dari 45%.

Sisanya, produk GJTL di menjajal pasar di Eropa, Asia, Timur Tengah, Afrika dan negara-negara di kawasan Oceania. Dari segi produk, dia menyebut, ban radial bagi passanger car masih mendominasi penjualan ekspor.

Pada Januari-September 2015 jenis ban tersebut berkontribusi hingga 45%. Dilihat dari segi produksi, pada periode yang sama ban radial mencapai 55.000 ban per hari. Produksi kedua terbanyak disumbangkan ban untuk sepeda motor dengan jumlah 90.000 buah per hari. Adapun produksi ban bias mencapai 14.500 buah per hari.

Analis PT Reliance Securities Tbk. Robertus Yanuar Hardy mengatakan, emiten komponen otomotif seperti produsen ban memang harus menggenjot ekspor untuk tingkatkan kinerja. Hal itu berkaitan dengan pasar otomotif dalam negeri yang masih harap-harap cemas setelah pelambatan ekonomi dua tahun terakhir.

Sebabnya, penjualan otomotif dalam negeri belum akan pulih maksimal tahun ini. Pada 2016 pasar otomotif diperkirakan tumbuh tipis sekitar 5% dari tahun lalu. Pada 2015 penjualan mobil di Indonesia hanya 1,03 juta unit. Jumlah itu menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 1,2 juta unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper