Bisnis.com, MELBOURNE - Emas meneruskan reli di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang keadaan pasar dan ekuitas ekonomi global yang memicu permintaan terhadap aset yang aman.
Pada Senin, logam mulia sempat melonjak melebihi angka US$1.200 per troy ounce yang menjadi pencapaian tertinggi sejak Juni 2015. Bila reli selama delapan hari tersebut berlanjut hingga Selasa, maka posisi emas akan mencapai titik tertinggi sejak 2011.
Data Bloomberg menunjukkan pada perdagangan Selasa (9/2/2016) pukul 20:27 WIB harga emas Comex untuk kontrak April 2016 harganya turun 1,5 poin atau 0,13% menjadi US$1.196,40 per troy ounce. Adapun emas Gold Spot terlihat mengalami peningkatan sejumlah 6,98 poin atau 0,59% menjadi US$1.196,21 per troy ounce.
Sejauh ini emas telah merangkak 12% sepanjang 2016 seiring meningkatnya kekhawatiran terhadap ekonomi global dan penundaan kenaikan suku bunga The Fed. Keputusan The Fed pun berlanjut pada merosotnya bursa Amerika Serikat yang juga menekan perdagangan bursa di Eropa dan Asia.
Ekonom National Australia Bank Ltd. di Melbourne Vyanne Lai mengatakan, ketidakpastian keuangan global dipicu oleh peningkatan sentimen risk-off investor. "Hal itu akan mendorong permintaan yang kuat untuk aset aman termasuk emas," ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (9/2/2016).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
