Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI: Data Ekonomi Positif, Laju IHSG Bisa ke Jalur Hijau

Bursa Efek Indonesia optimistis data ekonomi domestik yang positif dapat menjadi sentimen pendongkrak laju indeks harga saham gabungan (IHSG) ke teritori hijau.
Bursa Efek Indonesia /JIBI-Dwi Prasetya
Bursa Efek Indonesia /JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia optimistis data ekonomi domestik yang positif dapat menjadi sentimen pendongkrak laju indeks harga saham gabungan (IHSG) ke teritori hijau.

Direktur Utama BEI Tito Sulistyo menuturkan selama empat bulan terakhir, pergerakan IHSG berkutat pada kisaran 4.500-4.600. Namun, seiring pengumuman capaian pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2015 sebesar 5,04%, IHSG melesat 133,13 poin atau 2,85% ke level 4.798,95 atau nyaris menembus level 4.800.

"Market cap bisa melewati Rp5.000 triliun. Saya percaya angka psikologis terlewati, yaitu angka 4.700," ujarnya, Jumat (5/2/2016).

Menurutnya, data indikator ekonomi yang positif dalam menopang kinerja bursa di tengah minimnya sentimen positif dari pasar global. Tito optimistis pada tahun ini ekonomi Indonesia mampu terakselerasi sekitar 5%.

Selain itu, kondisi perekonomian Amerika Serikat juga dinilai menunjukkan indikator yang membaik, sedangkan harga minyak dunia diharapkan tidak berada di level yang terlalu rendah.

Tito menuturkan kunci membaiknya kondisi perekonomian domestik adalah dengan pencapaian target pajak pemerintah, akselerasi belanja pemerintah, dan bergulirnya proyek-proyek infrastruktur.

"Kalau harga minyak tidak bergejolak, daya beli masyarakat naik, currency stabil, 5% pertumbuhan ekonomi bisa tercapai," kata Tito.

Untuk mendukung sentimen positif di pasar modal, Otoritas Bursa berencana meluncurkan produk-produk baru dan memperkuat Anggota Bursa. Saat ini ada 528 emiten yang melantai di BEI dengan jumlah broker sebanyak 115 perusahaan.

Dengan kondisi tersebut perbandingan antara emiten dengan broker ada pada posisi 4,5 kali. Padahal rasio emiten dengan broker di negara lain mencapai 7 kali, bahkan di atas 10 kali. Di Thailand, misalnya, jumlah emiten sekitar 600 perusahaan dan jumlah broker hanya 38, sehingga rasionya di atas 15 kali.

"Saya pengennya relaksasi margin bisa secepat mungkin kita keluarkan sehingga T3 bisa jadi T2 sehingga transaksi bisa lebih cepat," imbuhnya.

BEI juga terus mendorong konsolidasi broker sebagai strategi penguatan Anggota Bursa. Tujuannya agar pendapatan per broker menjadi lebih besar, broker untung lebih banyak, dan dapat meningkatkan transaksi saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper