Bisnis.com, JAKARTA— Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka hari ini, Jumat (5/2/2016) rupiah menguat 2 poin atau 0,01% ke Rp13.638/US$.
Rupiah kemudiah melemah tipis, yaitu 7 poin atau 0,05% ke Rp13.647, dan bergerak di kisaran 13.638-13.660.
kemarin, rupiah ditutup menguat 130 poin atau 0,94% ke Rp13.640 per dolar AS.
Rupiah menguat di saat capita inflow mengalir ke dalam negeri.
Pada hari ini akan ada rilis data PDB dari dalam negeri, yang tentunya akan direspons pasar uang.
Bagaimana pergerakan rupiah selanjutnya? Ikuti lajunya secara live hingga penutupan.
Rupiah ditutup menguat 16 poin atau 0,12% ke Rp13.624 per dolar AS di pasar spot.
Rupiah diperdagangkan di level Rp13.590 per dolar AS pada awal sesi II perdagangan saham, terapresiasi 50 poin atau 0,37%.
Rupiah menguat semakin tajam di akhir sesi I perdagangan bursa saham, menguat 48 poin atau 0,35% ke Rp13.592 per dolar AS pada pukul 11.32 WIB.
Indeks dolar bergerak menguat 0,1% ke 96,566 pada pukul 10.55 WIB, setelah tergelincir 3,14% pada 4 hari pertama Februari tertekan spekulasi The Fed tidak menaikkan suku bunga pada 2016
Mata uang Garuda diperdagangkan menguat 29 poin atau 0,21% ke Rp13.611 per dolar AS p
PDB Dirilis, rupiah nampaknya bersiap meninggalkan level 13.600. Rupiah menguat 35 poin atau 0,26% ke 13.605.
Sementara itu dolar Singapura (-0,10%), peso Filipina (-0,18%), baht Thailand (+0,28%), ringgit Malaysia (+0,15%).
Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,79% pada 2015 setelah produk domestik bruto berhasil melebihi 5% pada kuartal terakhir tahun lalu.
Badan Pusat Statistik melaporkan ekonomi Indonesia berekspansi 5,04% pada kuartal IV/2015, tumbuh lebih cepat dibandingkan pertumbuhan 5,01% pada kuartal IV/2014.
Capaian kuartal terakhir menjadikan ekonomi Indonesia tumbuh 4,79% pada 2015, melambat dibandingkan pertumbuhan 5,02% pada 2014 dan merupakan tingkat laju kenaikan PDB paling rendah sejak ekonomi Indonesia hanya tumbuh 4,7% pada 2009.
Pada pukul 10.08 WIB, rupiah menguat 3 poin atau 0,02% ke Rp13.637 per dolar AS.
Setelah IHSG menguat dan menembus level 4.700, nampaknya rupiah bersiap menguat. Ditandai gerak stagnan di 13.640, setelah bergerak melemah.
Mata uang di Asia Tenggara mayoritas melemah, yaitu peso Filipina (-0,13%), dolar Singapura (-0,21%), dan rupiah melemah 15 poin atau 0,11% ke Rp13.655/US$.
Sementara itu ringgit Malaysia mampu menguat 0,17%, dan baht Thailand menguat 0,15%.
Rupiah diperdagangkan menguat 0,11% atau 15 poin ke Rp13.655 per dolar AS setelah bursa saham dibuka.
Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka hari ini, Jumat (5/2/2016) rupiah menguat 2 poin atau 0,01% ke Rp13.638/US$.
Rupiah kemudian melemah tipis, yaitu 7 poin atau 0,05% ke Rp13.647, dan bergerak di kisaran 13.638-13.660.
Indeks dolar Amerika Serikat melemah di hari keempat perdagangan, dan kembali ke level 96.
Indeks dolar AS melemah sejak awal Februari, sehingga memaksa indeks turun ke angka 96, yang terakhir kali pernah terjadi pada 2 November 2015.
Pada penutupan perdagangan Kamis (4/2/2016) atau Jumat pagi WIB, indeks dolar AS melemah 0,84% ke 96,474.
Dolar mempertahankan pelemahannya, dan diperdagangkan mendekati level terlemah sejak Oktober 2015 terhadap euro.
Pelemahan dolar dipicu data ekonomi AS yang tidak sesuai dengan harapan, sehingga memicu kekhawatiran rentannya perekonomian Amerika untuk bertahan terhadap persoalan ekonomi di negara lain.
"Rilis dari AS semalam adalah data ketenagakerjaan," kata Jason Wong, Ahli Strategi Mata Uang Bank of New Zealand Ltd seperti dikutip Bloomberg, Jumat (5/2/2016).
Seperti diketahui produktivitas pekerja AS anjlok 3% pada kuartal IV/2015, dan pengajuan tunjangan pengangguran yang naik 8.000 menjadi 285.000 aplikasi pada akhir Januari.