Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks Pabrik China masih mengisyaratkan sinyal penurunan, meningkatkan taruhan jika pembuat kebijakan akan berjuang menopang ekonomi di tengah penurunan pasar saham sejak Juni dan mata uang dalam lima tahun terakhir di negara tersebut.
Purchasing Managers Index (PMI) turun ke level terendah 49,4 pada Januari, seperti yang disampaikan oleh Biro Statistik Nasional negara tersebut.
Sementara itu Survei Bloomberg terhadap para ahli ekonomi mengestimasi dengan angka median yakni 49,6, di mana angka di bawah 50 menunjukkan kondisi yang memburuk.
Laporan-laporan itu dapat mempersulit para pengambil kebijakan terkait dengan dilema antara untuk menambah stimulus moneter atau membendung perlambatan pertumbuhan.
Selain itu, dinilai perlu dilakukan penghindaran dengan memberikan lebih banyak pelonggaran. Namun hal ini dapat memperburuk aliran modal keluar, sehingga menekan Yuan.
"Apa yang telah terjadi pada neraca modal, dan bagaimana pemerintah ingin menanggapi hal ini dalam soal kebijakan, membuatnya lebih sulit," kata Louis Kuijs, Kepala Perekonomian Asia dari Oxford Ekonomics di Hong Kong seperti dikutip Bloomberg, Rabu (3/2/2016).
Dia mengharapkan adanya kebijakan baru di bidang fiskal, dengan melakukan percepatan belaja untuk infrastruktur, yang diharapkan dapat diumumkan dalam beberapa bulan mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel