Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DOLAR AS: Pejabat Fed Bicara, Indeks Tinggalkan Level 100

Indeks dolar Amerika Serikat melemah dan meninggalkan level 100 atau puncak perdagangan dalam lima tahun terakhir
Dolar/JIBI-Abdullah Azzam
Dolar/JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks dolar Amerika Serikat melemah dan meninggalkan level 100 atau puncak perdagangan dalam lima tahun terakhir.

Indeks dolar AS yang menjadi acuan kekuatan terhadap 10 mata uang utama. Pada penutupan perdagangan Selasa (1/12/2015) atau Rabu pagi WIB melemah 0,34% ke 99,827.

Dolar melemah setelah pejabat bank sentral AS Federal Reserve menekankan ingin melihat lebih banyak data yang menunjukkan kenaikan pertumbuhan ekonomi dan inflasi di AS, dan menegaskan kembali sinyal kenaikan suku bunga akan dilakukan secara bertahap.

Presiden Fed Chicago Charles Evans menegaskan pada Selasa waktu setempat, bahwa dia mengharapkan suku bunga tetap di bawah 1% pada akhir tahun depan, dibandingkan dengan angka hampir nol seperti yang berlaku sekarang.

Rilis data manufaktur AS secara tak terduga mengalami kontraksi pada bulan November.

"Jika suku bunga akan tetap rendah untuk lebih lama dibandingkan konsensus pasar, kami berharap bisa (mengatasi laju) dolar pada tahun 2016," kata Ed Keon, Managing Director Prudential Financial Inc.’s Quantitative Management Associates seperti dikutip Bloomberg, Rabu (2/12/2015).

"Saya mengakui sejumlah kegelisahan tentang keputusan (Fed)," kata Evans.

Gubernur Fed Janet Yellen dijadwalkan untuk berbicara pekan ini, sebelum rilis laporan kerja 4 Desember.

Ekonom memprediksi pasar tenaga kerja AS menunjukkan perbaikan.

 

 

Posisi indeks dolar AS

 

 

1 Desember

 99,827

(-0,34%)

30 November

100,170

(+0,11%)

27 November

 100,020

(+0,23%)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: US Dollar Index Spot Rate, 2015

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper