Bisnis.com, JAKARTA—Setelah akhir November ambrol 2,5%, Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada 1 Desember langsung berbalik melesat 2,5% dan menjadi jawara di kawasan regional Asia Pasifik setelah adanya rilis data inflasi yang rendah.
Tampaknya, sinyalemen window dressing dan Santa Claus Rally sudah dimulai pada awal Desember. Selama 30 tahun terakhir, kinerja IHSG setiap Desember selalu lebih tinggi dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Selain itu, data inflasi yang dirilis BPS sebesar 0,21% sesuai dengan ekspektasi Bank Indonesia yang meramalkan 0,2%.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan saham hari ini, Selasa (1/12/2015), IHSG ditutup melonajak 2,50% sebesar 111,21 poin ke level 4.557,67 dari penutupan sehari sebelumnya 4.446,46.
Sepanjang hari ini, IHSG bertahan di atas level 4.500 sejak pembukaan perdagangan 4.504,22. IHSG bergerak pada level terkuat 4.557,67 serta level terlemah 4.504,22..
Di Kawasan regional Asia Pasifik, IHSG menguat tertinggi yang dibayangi oleh bursa saham Korea pada indeks Kospi Top 30 yang menguat 2,04%. Kemudian, disusul oleh bursa saham Hang Seng Hong Kong yang naik 1,75%.
Penguatan IHSG hari ini membuat koreksi yang telah dicatatkan sejak awal tahun menipis menjadi 12,8%.
“Saya melihat (IHSG) masih positif. Apalagi ini Desember. Kalaupun ada penurunan jelang Fed Rate naik, timing beli,” kata kata Analis Riset Panin Sekuritas Purwoko Sartono saat dihubungi hari ini, Jumat (27/11/2015)
Delapan dari sembilan sektor yang ada di PT Bursa Efek Indonesia mengalami penguatan, dipimpin oleh sektor industri dasar dan kimia 6,13%. Satu-satunya sektor yang melemah hari ini adalah pertambangan 0,33%.
Sebanyak 157 dari 521 saham yang diperdagangkan mengalami penguatan. Sedangkan, 101 saham lainnya melemah, dan 263 saham stagnan.
Penguatan IHSG didorong oleh menguatnya harga saham-saham seperti BBCA (+7,07%), ASII (+7,59%), BBRI (+4,41%), BMRI (+4,71%), dan INTP (+9,22%).
Kendati demikian, kenaikan IHSG ditahan oleh melemahnya harga saham-saham seperti HMSP (-1,67%), MIKA (-2,69%), SMCB (-6,58%), AMRT (-1,72%), dan BTPN (-2,49%).
Seiring dengan penguatan IHSG, Indeks Bisnis 27 pada hari ini juga melesat 4,34% sebesar 16,32 poin ke level 392,42 dengan pergerakan 383,67-392,42. Sebanyak 22 saham menguat, empat saham melemah, dan satu saham stagnan.
Pada saat bersamaan, penutupan perdagangan hari ini, kurs rupiah berhasil terapresiasi 63 poin atau 0,45% ke level Rp13.784/US$.
Rilis data ekonomi Indonesia mendorong nilai tukar terapresiasi. Sepanjang hari ini, rupiah menyentuh level terkuat Rp13.777/US$ dan terlemah Rp13.855/US$.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel