Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KURS RUPIAH 30 November: Terseret Sentimen Asia, Rupiah Merosot 46 Poin ke Rp13.847/US$

Kurs rupiah pada perdagangan di pasar spot awal pekan ini ditutup ambrol 46 poin atau 0,33% ke level Rp13.847/US$. Pelemahan rupiah seiring dengan melemahnya mayoritas mata uang di Asia.
Rupiah./JIBI
Rupiah./JIBI
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA—Kurs rupiah pada perdagangan di pasar spot awal pekan ini ditutup ambrol 46 poin atau 0,33% ke level Rp13.847/US$. Pelemahan rupiah seiring dengan melemahnya mayoritas mata uang di Asia.

Sepanjang hari ini, Senin (30/11/2015) rupiah bergerak pada level terkuat Rp13.794/US$ dan terlemah Rp13.856/US$. Padahal rupiah dibuka menguat 7 poin atau 0,05% ke Rp13.794/US$.

16:22 WIB
Pukul 15:59 WIB: Terseret Sentimen Asia, Rupiah Ambrol 46 Poin ke Rp13.847/US$

Kurs rupiah pada perdagangan di pasar spot awal pekan ini ditutup ambrol 46 poin atau 0,33% ke level Rp13.847/US$. Pelemahan rupiah seiring dengan melemahnya mayoritas mata uang di Asia. Sepanjang hari ini, rupiah bergerak pada level terkuat Rp13.794/US$ dan terlemah Rp13.856/US$.

13:03 WIB
Pk. 12.58 WIB: Indeks Dolar AS Masih Menguat, Rupiah Melemah 24 Poin ke 13.825

Indeks dolar AS bertahan menguat, naik 0,09% ke 100,11. Rupiah melemah 24 poin atau 0,17% ke Rp13.825/US$

12:03 WIB
Pukul 12.00 WIB: Rupiah Melemah 29 Poin ke Rp13.830

Rupiah diperdagangkan melemah 29 poin atau 0,21% ke Rp13.830 per dolar AS di akhir sesi I bursa saham.

11:03 WIB
Pasar Uang Soroti Pelemahan Euro dan Rencana Kebijakan ECB

Rupiah melemah 21 poin atau 0,15% ke Rp13.822.

Pasar uang saat ini menyoroti rencana kebijakan bank sentral Eropa (ECB).

Bank sentral Eropa berencana memangkas suku bunga deposito, dan menggelontorkan stimulus tambahan.

Putusan tersebut akan diperoleh pasar pada pekan ini, setelah ECB menggelar rapat pada 3 Desember 2015.

Mendapat sentimen tersebut euro menuju penurunan bulanan terbesar sejak Maret.

Selain euro, mata uang 19 negara juga mendekati terendah dalam tujuh bulan terhadap dolar.

Pasar juga memprediksi bank sentral AS Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada bulan Desember.

Hal ini, tulis Bloomberg (30/11/2015), memperluas perbedaan antara kedua bank sentral tersebut.

"Aksi jual euro akan mencapai puncaknya saat pertemuan ECB digelar. Mungkin mengirimnya ke posisi terendah baru ke vel 1,03 euro/uS$," kata Daisuke Karakama, Kepala Ekonom Pasar Mizuho Bank Ltd di Tokyo .

Pada pk. 10.18 WIB, euro melemah 0,08% 1,0584/US$. Sementara itu idneks dolar AS 0,1% menjadi 100,14, tertinggi sejak 16 Maret 2015.

ECB diperkirakan akan meningkatkan stimulus melalui program pembelian obligasi sebesar 1,1 triliun euro (US$ 1,2 triliun).

Lebih dari tiga perempat responden yang disurvei Bloomberg mengatakan ECB akan memangkas suku bunga deposito yang dari saat ini dikurangi 0,2%.

Sementara itu Gubernur bank sentral AS (Federal Reserve) Janet Yellen dijadwalkan menghadiri Club Ekonomi Washington pada 2 Desember dan tampil di depan kongres pada 3 Desember, sehari sebelum Departemen Tenaga Kerja AS menerbitkan laporan gaji untuk November.

10:43 WIB
Tiga Bank Beli Dolar Nasabah di Kisaran 13.730-13.835

Harga jual dan beli dolar di sejumlah bank, Senin (30/11/2015)

 

Bank

Pk. WIB

Jual (Rp/US$)

Beli (Rp/US$)

Mandiri

10.07

13.845

13.815

BCA

10.22

13.835

13.815

BNI

08.19

13.930

13.730

 

 

 

Sumber: Masing-masing laman perbankan

10:35 WIB
Kurs Jisdor Melemah 93 Poin ke 13.840

Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) merosot ke level terlemah dalam 7 pekan terakhir pada Senin (30/11/2015).

Data yang diterbitkan Bank Indonesia menempatkan Jisdor level di Rp13.840 per dolar AS, merosot 93 poin atau terdepresiasi 0,68% dari kurs kemarin.

09:42 WIB
Pk. 09.31 WIB: Mata Uang Asean Mayoritas Merah, Rupiah Terlemah Kedua

Mata uang di Asia Tenggara mayoritas melemah, hanya baht Thailand yang mampu menguat (+0,04%).

Lainnya emelmah, yaitu dolar Singapura (-0,07%), peso Filipina (-0,09%), ringgit Malaysia (-0,44%), dan rupiah melemah 35 poin (0,25%) ke Rp13.836.

09:02 WIB
Sentimen Penggerak Rupiah/US$ Hari Ini

Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Senin (30/11/2015) masih menghadapi tekanan penguatan dolar AS.

“Hari ini pelemahan rupiah berpeluang berlanjut, melihat belum surutnya penguatan dollar di pasar global walaupun sentimen positif dari inflasi November 2015 yang rendah bisa membawa sentimen positif.,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (30/11/2015).

Dikemukakan kombinasi antara buruknya data ekonomi Jepang dan Zona Euro yang mendorong pelemahan yen serta euro, berhasil memicu sentimen penguatan dolar yang ditunjukkan oleh dollar index yang bertahan di atas 100.

Akan tetapi, di sisi lain data ekonomi AS juga belum segitu baiknya sehingga menyisakan harapan kenaikan suku bunga the Fed sebagai fondasi utama penguatan dollar - imbal hasil US Treasury relatif stabil di kisaran 2,2%.

“Dollar index bertahan di atas 100, FOMC meeting perlahan jadi fokus,” kata Rangga.

Sementara itu, ujarnya, rupiah terbawa arus global, imbal hasil SUN perlahan naik. Rupiah melemah dan menembus 13.800 hingga Jumat sore setelah terbawa arus penguatan dolar di pasar global.

Di saat yang bersamaan tekanan jual juga menghampiri IHSG dan SUN - imbal hasil SUN perlahan mulai naik, walaupun hanya terbatas.

Rangga mengatakan selain faktor global, sentimen dari domestik juga diperkirakan mulai diperhatikan oleh investor.

“Selain paket kebijakan oleh pemerintah, angka inflasi November yang datang esok juga krusial untuk menentukan arah suku bunga acuan ke depan. Inflasi November 2015 diperkirakan turun ke bawah 5% YoY,” kata Rangga.

08:48 WIB
Pukul 08.55 WIB: Rupiah Melemah 0,23% ke Rp13.833

Rupiah diperdagangkan di atas Rp13.800 setelah bursa saham dibuka, melemah 32 poin atau 0,23% ke Rp13.833 per dolar AS

08:04 WIB
Pk. 08.00 WIB: Rupiah Dibuka Menguat 7 Poin ke 13.794

Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka hari ini, Senin (30/11/2015) rupiah menguat 7 poin atau 0,05% ke Rp13.794/US$.

 

07:40 WIB
Berikut Prediksi Kurs Tengah BI

NH Korindo Securities Indonesia memperkirakan kurs tengah Bank Indonesia nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Senin (30/11/2015) bergerak di kisaran Rp13.738-Rp 13.765.

Kepala Riset NHKSI Reza Priyambada mengatakan laju pelemahan pada rupiah masih berlanjut di akhir pekan.

“Masih maraknya penilaian terhadap ECB yang akan melonggarkan pengetatan moneternya melalui stimulus moneter yang akan diluncurkan, membuat laju euro terdepresiasi terhadap dolar AS,”kata Reza dalam risetnya.

Di sisi lain, ujarnya, laju dolar AS makin menanjak setelah berita Swiss National Bank yang kemungkinan akan melakukan pemangkasan suku bunga sehingga berimbas pada penurunan CHF terhadap dolar AS.

Tentu saja peningkatan laju USD tersebut berimbas pada melemahnya laju rupiah. Terpantau di akhir pekan, laju euro, poundsterling, dolar Australia, yen, dan beberapa lainnya mengalami pelemahan.

Kondisi yang tidak memungkinkan untuk laju rupiah dapat berbalik menguat setelah sentimen yang ada lebih mendukung laju dolar AS untuk dapat bergerak positif.

“Tetap mencermati sentimen yang ada dan mewaspadai akan masih adanya potensi pelemahan lanjutan,” kata Reza.

Laju rupiah, ujarnya,, di bawah target support 13.745.

07:38 WIB
Indeks Dolar AS Masih di Atas Level 100

Indeks dolar Amerika Serikat pada pada pagi ini, Senin (30/11/2015) bertahan di level 100.

Indeks dolar AS yang menjadi acuan kekuatan terhadap 10 mata uang utama pada pk. 07.02 WIB menguat 0,08% ke level 100,100, dan bergerak di kisaran 100,060-100,14.

Indeks dolar nyaris menyentuh level tertinggi dalam lima tahun yaitu yang dicapai pada 13 Maret 2015 yang bertengger di angka 100,100.

Gerak dolar menyoroti kebijakan Bank Sentral Eropa yang diperkirakan akan meningkatkan stimulus moneter.

Sementara itu Federal Reserve mendapat kesempatan terakhir untuk meneliti data gaji AS sebelum pertemuan 15-16 Desember. Direncanakan sebelumnya Gubernur Fed Janet Yellen akan tampil.

Yellen dijadwalkan menghadiri Club Ekonomi Washington pada 2 Desember dan tampil di depan komite kongres pada 3 Desember, sehari sebelum data pekerjaan November dirilis. Semua itu menentukan jalan dolar.

The Bloomberg Indeks Dollar Spot diperdagangkan mendekati tertinggi.

"Kembali ada momentum dan yang mendorong posisi dolar. Laporan payrolls harus terus menunjukkan jika pertumbuhan lapangan kerja masih berkembang kokoh di AS," kata Lee Hardman, Analis Mata Uang Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd seperti dikutip Bloomberg, Senin (30/11/2015).

ECB rencananya menggelar rapat pada 3 Desember untuk membahas kebijakan moneter. Bank sentral sedang mempertimbangkan pemotongan suku bunga deposito di bawah nol dan menambah program pelonggaran kuantitatif.

Rencana tersebut kontras dengan AS, mengingat Fed berencana menaikkan suku bunganya pada Desember.

 

06:43 WIB
Jumat, Rupiah Ditutup Melemah 59 Poin ke 13.801

Bloomberg Dollar Index mengemukakan pada Jumat (27/11/2015) rupiah ditutup melemah 59 poin atau 0,43% ke Rp13.801 per dolar AS.

Rupiah menghadapi tekanan kemungkinan kenaikan Federal Reserve menaikkan suku bunganya pada Desember.

Apalagi besok sudah mulai memasuki bulan Desember, dan bank sentral AS akan menggelar rapatnya pada 16—17 Desember 2015.

 


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper